Ditemani bulan purnama hari ke 16, saya memulai perjalanan menuju kota Jogja. Sebelumnya saya packing semua perlengkapan dan pakaian yang akan saya butuh untuk beberapa hari di sana.
Tidak lupa tas dan smartphone yang rusak saya bawa mumpung menuju pulau jawa.
Waktu menunjukkan jam 19.30 WITA, bergegas saya menuju terminal bis dikota Dompu. Pak supir langsung tancap gas setelah agen bus memastikan jumlah penumpang sesuai daftar manifest saat pembelian tiket.
Bis yang saya gunakan merupakan langganan ketika bepergian. Trayeknya cuman sampai di ibukota peopimsi, Mataram.
Perlahan bis mulai meninggalkan kota Dompu. Ketika melalui jalur Nangatumpu tidak saya lihat kondisi macet yang biasanya terjadi saat siang ketika alat berat dioperasikan. Tentang Nangatumpu, pernah saya tulis di awal menjajaki Kompasiana.
Untuk sementara fokus saya ke tumpukan batu yang telah dikeruk oleh alat berat untuk pelebaran jalan. Padahal ketika malam, suasana Teluk Saleh saat indah dengan lampu dari bagang nelayan yang mencari ikan. Ya sudah lah, lain waktu aja.
Dalam hati saya berharap ketika selesai pelebaran jalan, pohon ada yang ditanam lagi supaya tidak ada yang longsor meskipun sudah dikeruk tebingnya.
Setiba di Kota Mataram, saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta pada esok hari.
Setelah menikmati santai sehari semalam di ibokota propinsi NTB ini, akhirnya saya pun berkemas untuk melanjutkan perjalanan. Ternyata perjalanan saya kali ini menjadi segala sesuatu yang baru meskipun pernah saya lakoni beberapa puluh tahun lalu.
Saat tiba dikota Mataram, jam menunjukkan pukul 05.30 WITA. Kalau dulu jam 7an pagi baru masuk terminal Bertais. Kemudian ketika mencari tiket bis untuk menuju jawa, saya pun mendapat tiket bis Tiara Mas dengan tujuan akhir terminal Purabaya Surabaya.
Bis pun perlahan menuju pelabuhan Lembar. Setelah melewati gerbang masuk pelabuhan, kami para penumpang diarahkan untuk di tes Swab Antigen terlebih dahulu. Hasil tes tersebut sangat dibutuhkan untuk mengetahui layak atau tidaknya seorang penumpang melakukan perjalanan jauh. Karena sekarang masih dalam suasana pandemi Covid-19.