Mohon tunggu...
Sumardinsyah
Sumardinsyah Mohon Tunggu... Penulis - Pencari Inspirasi

Penulis lepas pada media online lokal

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Meremas Batuan pada Dinding Jembatan Babarsari

27 Agustus 2021   03:56 Diperbarui: 27 Agustus 2021   03:59 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap sore mulai jam 3, jembatan Babarsari mulai menampakkan "kehidupan". Diramaikan kalangan muda penggiat kegiatan outdoor. Satu persatu muncul dengan membawa peralatan.

Tali kernmantel, webbing, carrabiner, figure of eight, tepung magnesium dan matras merupakan hal yang biasa dilihat.

Tidak lupa membawa kopi yang sudah diseduh dari kost. Tali mulai direntangkan ke bawah. Diikat pada pembatas tiang jembatan.


Kegiatan pun dimulai dari dinding samping sungai. Dengan bermodalkan kaki kosong tanpa sepatu, pijakan pertama dicari tempat yang halus. Bagi yang bersepatu, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke atas jembatan bisa lebih cepat.

Panjat DindingFoto by prasetya - patrapala
Panjat DindingFoto by prasetya - patrapala
Dinding pondasi jembatan babarsari dari dulu merupakan tempat latihan pecinta panjat tebing. Tiap pondasi mempunyai tingkatan kesulitan sendiri.

Maka sebab itu pula, tiap jalur panjat dinding dinamakan sesuai tingkat kesulitannya. Jalur panjat sisi utara dari barat ke timur Pariwisata 3, Jummin, Cartenz, Fuckin, Pariwisata 1.

Sedangkan nama jalur sisi selatan dari barat ke timur yaitu Sinetron, Slab, Keyakinan, Extreme, Pariwisata 2. Penamaan jalur tersebut diberikan oleh para senior pecinta olahraga panjat tebing karena disini menjadi tempat latihan, nongkrong serta tempat camping. Entah apa yang dipikirkan oleh orang yang memberi nama jalur panjat.

Selain itu menjadi nongkrongnya komunitas penggiat aktivitas outdoor. Dibawah jembatan merupakan camping ground tak resminya teman-teman penggiat alam terbuka. Areanya pun tak luas seperti camping ground pada umumnya.

Nongkrong, foto by prasetya - patrapala
Nongkrong, foto by prasetya - patrapala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun