Pernikahan adalah upacara sakral yang dilakukan oleh seorang laki-laki dan perempuan dengan mengucapkan ijab qobul yang bertujuan untuk menyatukan dua keluarga berbeda. Sedangkan keluarga adalah unt terkecil dari masyarakat yang tergabung karena hubungan pernikahan dan hubungan darah yang terdiri dari seorang kepala keluarga yaitu ayah, kepala rumah tangga yaitu ibu dan anak.
Pada masa sekarang ini, tidak sedikit dari kaum pribumi yang melaksanakan pernikahan dengan bule dengan berbagai macam alasan seperti memperbaiki keturunan. Adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi mereka yang menikah dengan para bule, mereka dapat menghasilkan keturunan yang nantinya akan berbicara dengan dua bahasa, menulis dengan dua bahasa, berbudaya dua bahasa sehingga anak mereka akan sedikit lebih menonjol dibandingkan anak dengan orang dua yang masih dalam area geografis yang sama.
Namun, seiring dengan berkembangnya waktu pula manusia mau tak mau disibukkan dengan urusan duniawi yakni pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk bisa membagi waktu seprofesional mungkin. Adalah resiko ketika kita memperoleh pekerjaan dengan tugas luar kota atau bahkan luar negeri yang kemudian kita menetap disana. Ketika komunikasi mulai renggang, frekuensi bertemu yang semakin jarang dan bahkan adanya pihak ketiga disini akan sangat memungkinkan adanya perceraian yang tidak diinginkan. Sebagai orang tua kita harus benar-benar bisa menjaga diri dari apa-apa yang akan kita lakukan serta memikirkan efek jangka panjang dan resiko terburuk yang memungkinkan sekalipun. Sebagai seorang ayah kita dituntut untuk menjadi kepala keluarga yang baik, menjadi suami bagi istri-memberi nafkah, menjadi ayah bagi anak-anaknya. Sebagai seorang istri kita dituntu untuk menjadi kepala rumah tangga yang baik, menjadi istri bagi suami, menjadi ibu bagi anak-anaknya. Dan sebagai anak harusnya kita dapat melaksanakan kewajiban dengan baik. Setiap anggota keluarga melakukan peranannya masing-masing dengan apik dengan begitu kemungkinan perceraian dapat diminimalisir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H