Setiap hari di dunia, orang-orang saling berperang memperebutkan sesuatu. Permasalahan ras, suku, agama ataupun budaya membuat kita terpecah. Sudah tidak terhitung berapa banyak manusia yang menjadi korban akibat peperangan tersebut. Seharusnya tidak peduli kita hitam ataupun putih, kita bersatu dan mencintai satu sama lain sebagai manusia. Manusia dilahirkan berbeda satu sama lain bukan untuk berkotak-kotak, tetapi untuk saling menghargai. Setiap hari pula kita melakukan interaksi dengan berbagai macam manusia dengan segala perbedaan yang melekat dalam dirinya. Harusnya kebutuhan itu yang menyebabkan kita bersatu, kebutuhan untuk bisa hidup berdampingan-bertetangga bukan malah saling berperang hanya untuk memuaskan ego masing-masing.
Kita hidup di suatu lingkungan yang tidak mungkin di dalam lingkungan tersebut kita hanya bersama dengan mereka yang satu ras dengan kita, yang seagama dengan kita. Kita berteman, kita bergaul, kita bekerja sama dengan banyak orang. Kita tidak bisa meniggalkan mereka yang “tidak sama” dengan kita. Sangat tidak etis dan kekanakan jika kita memusuhi seseorang hanya karena mungkin dia memiliki kulit yang lebih hitam dari kita atau mungkin karena budaya mereka yang berbeda dengan kita. Perbedaan diciptakan untuk saling mengindahkan satu sama lain bukan untuk saling merendahkan.
Tidakkah kalian ingatjasa Nelson Mandela? Pemimpin anti apartheid sekaligus presiden pertama kulit hitam di Afrika Selatan yang hampir 30 tahun beliau dipenjara dan diasingkan berjuang demi menghapus diskriminasi terhadap warga kulit hitam di Afrika Selatan. Betapa perbedaan sangat menajadi identitas bagi kita yang tidak bisa dengan mudah disepelehkan oleh etnis lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H