Hey. Kamu. Iya kamu! Kamu yang disana ..
Kepergian mu adalah langkah terbaik
Dengan kau berpaling adalah menghindari kemunafikan!
Aku bilng aku suka sama kamu.. itu benar
Aku juga bilang kalo aku benci sama kamu.. karna memang itu yang ku rasa
Dulu aku pernah suka sama orang.. Dengan seketika itu pula aku merasa bosan
Sampai akhirnya kutinggalkan dia untuk cinta baru untukku.. begitu selanjutnya
Dan bukan hal yang tak mungkin jika aku akan melakukan hal sama disuatu hari lain
Merasakan mu yang mulai semakin mendekat pada ku ..
Dan dia yang semakin jauh dari anganku ..
Adalah suatu penyiksaan atas batin ku ..
Sampai akhirnya ku lepas dia.. agar dapat leluasa lebih dekat dengan mu
Namun aku terlambat! Kau telah pergi bersama cinta untukku yang semakin memusnah
Aku sendiri disini mencari mu.. menunggu akan hadir mu kembali
Tapi kau menghilang! Kau telah bersama dia yang ku pikir akan lebih pantas untuk mu
Karna memang ya begitulah, suatu keuntungan untuk kaum kalian dengan jumlah sedikit
Kini aku tak lagi bertanya tentang bagaimana dirimu
Kau telah tenggelam bersama semua kenangan yang terukir dalam memori otakku
Kau telah terganti (Kembali-dan-begitu-seterusnya)
Mungkin iya jika dia tak menginginkan ku hadir dalam harinya
Namun aku percaya bahwa di dunia ini tak ada yang tak mungkin
Kau datang disaat aku telah bersamanya
Lalu kau pergi disaat aku mulai menghampirimu
Dan kemudian kau Menghilang! Terlalu asik dengan wanita mu
Tapi aku senang! kukatakan aku sangat senang!
Kembali dihari ku yang tak terfokus hanya pada satu hal tak bermanfaat
Kembali mencari tapi enggan menanti.. Lupakan sejenak!
Dan kini kau! Aku menantimu, bukan untuk terkasih. Melaikan seseorang yang akan menerima suka – duka mu. Merasakan kedekatan dalam sebuah status yang telah kau tetapkan. Dan itu membuatku normal menghadapi dunia. Tak terjebak dalam emosi yang menggunung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H