Mohon tunggu...
SUMADI
SUMADI Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PEMBIMBING KEMASYARAKATAN DI BAPAS KELAS I TANGERANG

Membantu menambah wawasan masyarakat tentang Hukum Pidana dan Keadilan Restoratif, serta pembaharuan hukum yang berlaku saat ini

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pola Pendekatan Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Menangani Kenakalan Remaja

21 Juni 2023   15:27 Diperbarui: 21 Juni 2023   15:32 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola Pendekatan Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Menangani Kenakalan Remaja

(Oleh: Sumadi,S.H.,M.H Jabatan PK Muda di Bapas Kelas I Tangerang)

Seiring dengan perkembangan dan perubahan zaman yang di tandai dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang yang membawa dampak terhadap perubahan sosial, dengan semakin maju dan hebatnya teknologi komunikasi dan informasi membawa dampak perubahan yang terjadi dalam kondisi masyarakat dengan cepat. Perkembangan tersebut membawa dampak terhadap masyarakat untuk bisa memperoleh sumber informasi sebanyak-banyaknya dapat melalui media cetak, elektronik bahkan sampai dunia maya atau internet. Siapapun dapat mengakses sumber informasi tersebut mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa dapat dengan mudah menikmati kemudahan mengakses sumber informasi tersebut.

Selain membawa dampak positif dengan kemudahan dan canggih nya teknologi membawa dampak juga dengan adanya masalah kenakalan remaja yang terjadi akhir-akhir ini. Hal ini adalah bagian dari cerminan kurangnya pemahaman dan penanaman terhadap nilai-nilai moral atau akhlak remaja. Perilaku menyimpang tersebut seharusnya tidak dilakukan oleh para remaja, apalagi remaja yang duduk di bangku sekolah atau remaja yang berpendidikan. Para remaja memerlukan rehabilitasi moral yang bertujuan untuk memperbaiki dan membina moral remaja yang semakin merosot..

Para remaja perlu pengawasan, pengarahan, dan bimbingan dari lingkungan terdekatnya terlebih dahulu yaitu keluarga. Pendidikan utama dan pertama terjadi di keluarga, peran keluarga di harapkan mampu melaksanakan secara optimal pendidikan dan pembinaan moral melalui penanaman nilai-nilai moral. Tempat selanjutnya yang diharapkan dapat memberikan rehabilitasi moral bagi remaja adalah sekolah. Kegiatan pendidikan di sekolah, sampai saat ini masih merupakan wahana sentral dalam mengatasi berbagai bentuk kenakalan remaja yang terjadi. Oleh karena itu segala apa yang terjadi dalam lingkungan di luar sekolah, senantiasa mengambil tolak ukur aktivitas pendidikan dan pembelajaran sekolah. Hal seperti ini cukup disadari oleh para guru dan pengelolah Lembaga pendidikan, dan mereka melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dan memaksimalkan kasus-kasus yang terjadi akibat kenakalan siswanya melalui penerapan tata tertib pembelajaran moral, agama dan norma-norma susila lainnya. Oleh karena itu, kedudukan guru memiliki peran yang sangat penting dalam turut serta mengatasi terjadinya kenakalan siswanya, sebab guru merupakan sosok yang bertanggung jawab langsung terhadap pembinaan moral dan menanamkan norma hukum tentang baik buruk serta tanggung jawab seseorang atas segala Tindakan kenakalan yang dilakukan remaja baik di kalangan sekolah dan lingkungan sosial.

Remaja adalah masyarakat yang akan datang. Dapat diperkirakan bahwa gambaran kaum remaja sekarang adalah pencerminan masyarakat yang akan datang, baik buruknya bentuk dan susunan masyarakat, bangunan moral dan intelektual, dalam penghayatan terhadap agama, kesadaran kebangsaan, dan derajat kemajuan prilaku dan kepribadian antara sesame masyarakat yang akan datang tergantung kepada remaja sekarang Para ahli mempunyai banyak pandangan yang berbeda satu sama lain untuk memberikan pengertian mengenai remaja. Hal ini di sebabkan kaum remaja masih menempati posisi yang samar atau belum jelas. Karna mereka masih tergolong anak-anak tetapi tidak termasuk golongan orang dewasa. Remaja merasa dirinya bukan anak-anak lagi akan tetapi mereka belum mampu memegang tanggung jawab seperti orang dewasa.

Perlu diketahui bahwa yang sangat berpengaruh pada proses perkembangan remaja pada tahap selanjutnya atau untuk seterusnya adalah lingkungan sosial dan teman sepergaulan. Perubahan yang dialami oleh para remaja dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu:

  • Perubahan yang mudah diketahui, karna proses perkembangannya jelas dan mudah diamati orang lain.
  • Perubahan yang sulit dilihat orang lain, maupun oleh remaja yang mengalaminya sendiri.

Kenakalan remaja adalah kenalan yang terjadi pada saat ia mulai beranjak dewasa, jadi kenakalan remaja dalam konsep Psikologi adalah Juvenile dilinquincy secara etimologi dapat diartikan bahwa Juvenile berasal dari kata latin yang mana artinya ialah anak-anak atau anak muda. Sedangkan " delinquere" artinya terabaikan atau mengabaikan, maka dengan itu keduanya dapat diperluas menjadi jahat, asosial, pelanggar aturan, pengacau, peneror, kriminal, susila dan lain sebagainya.

Maka dengan itu secara garis besar faktor yang mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja bisah di golongkan menjadi tiga antara lain:

  • Faktor keluarga
  • Keluarga adalah sebuah wadah dari permulaan pembentukan peribadi serta tumpuhan dasar fundamental bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Lingkungan keluarga secara potensial dapat membentuk peribadi anak menjadi hidup secara bertanggung jawab, apabila usaha pendidikan dalam keluarga itu gagal, akan terbentuk seorang anak yang lebih cenderung melakukan tindakan-tindakan yang bersifat kriminal, padahal dalam hadist sudah diatur.
  • Faktor sekolah
  • Sekolah adalah suatu lingkungan pendidikan yang secara garis besar masih bersifat formal. Anak remaja yang masih duduk dibanggku MTS, SLTP maupun SMU pada umumnya mereka menghabiskan waktu mereka selama tujuh jam disekolah setiap hari, jadi jangan heran bila lingkungan sekolah juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan moral anak. Kepala sekolah dan guru adalah pendidik, disamping melaksanakan tugas mengajar, yaitu mengembangkan kemampuan berpikir, serta melatih membinah dan mengembangkan  AL HIKMAH Jurnal Studi Keislaman, Volume 5, Nomor 2, September 2015 kemampuan berpikir anak didiknya, serta mempunyai kepribadian dan budi pekerti yang baik dan membuat anak didik mempunyai sifat yang lebih dewasa. Dr. Zakiah Daradjat mengatakan behwa yang menyebabkan kenakalan remaja diantaranya adalah kurang terlaksananya pendidikan moral dengan baik.29 Kerena kebanyakan guru sibuk dengan urusan pribadinya tanpa dapat memperhatikan perkembangan moral anak didiknya, anak hanya bisah diberi teori belaka sementara dalam perakteknya gurupun melanggar teori yang telah disampaikan pada anak didiknya. Padahal guru merupakan suri tauladan yang nomor dua setelah orang tua, makanya setiap sifat dan tingkah laku guru menjadi cerminan anak didiknya. Bila pendidikan kesusilaan dalam agama kurang dapat diterapkan disekolah maka akan berakibat buruk terhadap anak, sebab disekolah anak menghadapi berbagai macam bentuk teman bergaul. Dimana didalam pergaulan tersebut tidak seutuhnya membawa kebaikan bagi perkembangan anak.
  • Faktor masyarakat
  • Masyarakat adalah lingkungan yang terluas bagi remaja dan sekaligus paling banyak menawarkan pilihan. Pada lingkungan inilah remaja dihadapkan berbagai bentuk kenyataan yang ada dalam kehidupan masyarakat yang berbeda-beda, apalagi dasawarsa terakhir ini perkembangan moral kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi berkembang dengan pesat, sehingga membawa perubahan-perubahan yang sangat berarti tetapi juga timbul masalah yang mengejutkan. Maka dalam situasi itulah yang menimbulkan melemahnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat akibat perbuatan sosial. Akibatnya remaja terpengaruh dengan adanya yang terjadi dalam masyarakat yang mana kurang landasan agamanya, dan masyarakat yang acuh terhadap lingkungan yang ada disekitarnya.
  • Penanggulangan juvenile delinquency ini demikian kompleks karena masalahnya saling berkaitan antara satu dan yang lainnya. Hal ini dapat dipahami mengingat interaksi dalam masyarakat merupakan suatu sistem. Dengan kemajuan zaman yang sangat pesat saat ini pola tingkah laku maupun gaya hidup remaja mengalami perubahan. Persiapan secara fisik maupun mental yang kurang membuat psikologi remaja menjadi terganggu dan emosinya cenderung tidak stabil.Terganggunya psikologi pada remaja dan masih labilnya emosi menyebabkan remaja berperilaku menyimpang (kenakalan remaja). Bentuk kenakalan remaja secara garis besar dibagi menjadi empat, yakni delinkuensi individu, delinkuensi situasional delinkuensi sistematik, dan delinkuensi komulatif. Penyebab dari kenakalan remaja ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal maupun eksternal. Kenakalan remaja ini dapat ditanggulangi dengan cara preventif, represif, kuratif dan rehabilitasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun