Mohon tunggu...
Sulystia Thoharoh
Sulystia Thoharoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Alam tempat tenang yang mengasikan dan mengajarkan sedikit banyaknya makna kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenalan dengan Inner Child Buat Hidup Lebih Baik?

15 Juli 2024   19:21 Diperbarui: 15 Juli 2024   19:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Inner child menjadi bagian dari proses pendewasaan yang menyimpan pengaruh emosi yang terbentuk dari pengalaman semasa kecil. Menurut Carl Jung, semua manusia memiliki inner child yang terbangun sedari kita masih kecil. Inner child yang menjadi luka dan berketerusan dari masa ke masa membuat korban akan kesusahan dalam menjalani hidup dewasa, baik dari kesusahan yang dianggap ringan dan mudah diatasi hingga kesusahan yang mempersulit diri sendiri.

Adanya inner child kita harus mampu menjaga kesehatan mental dengan mengenal  faktor yang menjadi penghambat dalam berproses menjadi dewasa karena inner child, disini peran keluarga dan dukungan masyarakat sekitar sangat membantu dalam menyelesaikan masalah inner child yang di alami setiap individu.

Macam-Macam Inner Child

Inner child terbentuk karena perlakuan yang didapat saat masih kecil dan melahirkan inner child yang tidak selalui baik uuntuk diri sendiri seperti tidak didengarkan, tidak mendapat perhatian, tidak merasa diperlakukan dengan adil dan lain semacamnya. Terdapat tujuh tipe  inner child yang terdapat dalam buku how to do the work karya Nicole LePera.

1. Tipe rela berkorban: mereka yang rela berkorban lebih banyak untuk orang lain daripada diri sendiri karena merasa harus bertanggung jawab terhadap mereka

2. Si ambisius: mereka membutuhkan pencapaian yang lebih tinggi dari orang lain agar mendapat privilege dari kerja keras yang mereka capai.

3. Mereka yang tidak terlalu berprestasi: mereka hanya tidak ingin merasa bersaing dengan orang lain dan menghindari tantangan karena takut gagal dan tidak sesuai pada ekspektasi orang lain terhadap dirinya sehingga dikritik.

4. Pelindung atau penyelamat: mereka yang selalu membantu dan berusaha menjadi pelindung dan penyelamat bagi orang lain dan dianggap menjadi heroik.

5. Mereka yang riang gembira: mereka yang selalu menampilkan sisi positif  karena tidak ingin menyakiti seseorang dan ingin selalu membuat orang lain tertawa.

6. Tidak bisa mengatakan 'tidak': Mereka banyak berkorban dengan selalu mengatakan 'ya' untuk orang lain dengan mengesampingkan kepentingan diri sendiri.

7. Pemuja pahlawan: mereka yang senang memiliki seseorang yang harus dikagumi dan berusaha menjadi apa saja untuk diterima dan dihargai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun