Mohon tunggu...
Sulvi Ramah Hadi
Sulvi Ramah Hadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi: Traveling dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengatasi Hambatan dan Tantangan dalam Dakwah

24 Juni 2024   14:59 Diperbarui: 24 Juni 2024   15:30 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Syamsul Yakin (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) & Sulvi Ramah Hadi  (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Hambatan dakwah adalah masalah yang belum ada solusinya. Jadi dai harus berusaha keras untuk memecahkannya. Ada dua masalah dalam dakwah: hambatan dakwah dan tantangan dakwah. Keterbatasan sumber daya, media, dan biaya merupakan hambatan dakwah. Sumber daya yang dimaksud adalah kualitas intelektual dan spiritual dai. Ketidakmampuan untuk menggunakan dan memanfaatkan media, baik tradisional (panggung dan mimbar), konvensional (koran, radio, dan televisi), maupun baru (media digital), dapat dipahami.

Selama ini, dana untuk dakwah ditanggung secara insidental oleh mitra dakwah. seperti iuran atau donasi. Dengan melakukan investasi atau usaha, pembiayaan dakwah harus menggunakan perencanaan keuangan kontemporer. Keterbatasan sumber daya, media, dan biaya dakwah pasti akan menghambat kemajuan dan pencapaian dakwah dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Seorang dai harus menyingkirkan hal-hal yang menghalangi perjalanannya, seperti arus lisfrik. Selanjutnya, tantangan dakwah adalah keterbatasan dakwah, dan mitra dakwah yang mendorong untuk diatasi dengan cara yang tepat dan akurat. Dengan demikian, tantangan dakwah akan menjadi tekad yang kuat untuk berdakwah dengan memperbaiki unsur-unsur dakwah yang diperlukan.

Tantangan dakwah biasanya mendorong para dai untuk mencari cara baru untuk mengatasi tantangan hingga dakwah mereka berhasil. Dengan kata lain, tantangan terkadang digunakan untuk menguji kekuatan dai. Dengan kata lain, dunia dakwah penuh dengan perubahan di dalam dan di luar. Tantangan dakwah yang menimbulkan kesulitan dalam berdakwah dapat meningkatkan semangat dakwah jika diatasi dengan baik. Jadi, tantangan dakwah mendorong para dai untuk bersaing dan berusaha menang.

Sebenarnya, kesulitan dan kesulitan yang muncul dalam upaya dakwah itu sendiri adalah hasil dari upaya dakwah itu sendiri. Untuk mengatasi masalah ini, dai san mitra dakwah harus mengatasi keterbatasan dakwah dan mencari solusi untuk masalah tersebut, termasuk pendekatan, strategi, metode, dan teknik berdakwah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun