Salah satu hoby yang masih saya tekuni hingga saat ini adalah menonton film baik melalui DVD, bioskop maupun televisi. Bagi saya menonton film merupakan salah satu obat mujarab untuk mengurangi penat setelah beraktifitas sehari-hari.
Salah satu genre film yang paling saya sukai adalah jenis kolosal dan action. Untuk film action saya rasa tidak terlalu sulit untuk mendapatkan kasetnya di toko-toko kaset bajakan disekitar tempat tinggal saya, baik yang produksi lokal, cina maupun hollywood.
Berbeda halnya dengan film bergenre kolosal, khususnya yang asli indonesia, mencari film jenis ini menurut saya tidak semudah mencari film jenis lain. Bukanya tidak dijual di toko-toko kaset , tapi memang sudah jarang diproduksi. Kalaupun ada yang saya temukan adalah film-film kolosal yang menurut saya sama sekali tidak berkualitas, baik dari segi alur cerita maupun tehnik pengambilan gambarnya. Film-film kolosal kurang bermutu ini kebanyakan diproduksi untuk kebutuhan televisi.
Akhir-akhir ini film kolosal lokal memang sedang kalah pamor dengan film-film horor yang lebih menjual sisi sensualitas pemainya dari pada horornya.
Berbanding terbalik dengan film-film kolosal lokal, film-film kolosal produksi cina dan hollywood memiliki kualitas yang luar biasa menurut saya. Sebut saja film gladiator, hercules, pompei dll. Alur ceritanya yang menarik dan sulit ditebak serta tehnik pengambilan gambar yang tidak terkesan membodohi penonton menjadi kelebihan film-film ini.
Karna alasan inilah, untuk film kolosal lokal saya lebih suka menonton film-film "jadul" produksi tahun 80-90an. Film-film jadul ini lebih menarik dan bagus menurut saya dari pada film-film kolosal lokal yang ada saat ini. Film seperti Saur sepuh, Tutur tinular dan film-film yang dibintangi oleh aktor Barry Prima adalah idola saya. Kisahnya yang orisinil asli indonesia dan tehnik pengambilan gambar yang tidak menggunakan efek komputer secara berlebihan merupakan daya tarik dari film-film kolosal jadul ini.
Kadang saya berfikir " kapan ya film-film kolosal produksi lokal bisa kembali bangkit dan go internasional, bersaing dengan film-film kolosal produksi cina dan hollywood? "
Semoga, salam kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H