Allah subhanahu wa ta'ala sebagai Rabb yang Maha pengampun, Maha menerima taubat. Rahmat dan ampunanNya jauh lebih besar dari MurkaNya. Selama kita mau mendekat dan menjemput rahmat serta ampunanNya. Memperbanyak istighfar menjadi salah satu cara meraih ampunan Allah.
Allah juga memberi "bonus tambahan" bagi para pecinta istighfar. Selain ampunan, ada "efek samping" yang diberikan kepada hambaNya yang senantiasa beristighfar. Istighfar bisa menjadi solusi atas permasalahan yang kita hadapi. Istighfar bisa menjadi wasilah turunnya pertolongan Allah. Istighfar bisa menjadi "senjata" untuk kehidupan dunia akhirat.
Lihatlah bagaimana Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya secara sembunyi maupun terang-terangan. Nabi Nuh menyeru kepada kaumnya untuk beristighfar kepada Allah. Sebagaimana termaktub di dalam surat Nuh ayat 10-12,
Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu." [Surat Nuh 10 - 12]
Dalam Tafsirnya, Ibnu Katsir mengatakan; Apabila kalian bertaubat kepada Allah dan kalian beristighfar kepadaNya, maka Dia akan memperbanyak rezeki kalian, memberi air hujan kepada kalian dari keberkahan di langit, menumbuhkan keberkahan di bumi dan tanaman, serta memperbanyak susu, harta dan anak-anak untuk kalian.Â
Maksudnya, Dia anugerahkan kepada kalian harta dan anak-anak. Dia jadikan kebun-kebun yang terdapat di dalamnya berbagai macam buah untuk kalian, serta Dia selingi di antara kebun-kebun tersebut sungai yang (airnya) mengalir.
Hasan Al Bashri pernah didatangi seseorang yang menceritakan permasalahannya. Ada yang mengadukan tentang musim paceklik yang terjadi, kemiskinannya, kekeringan. Ada juga yang mengadu kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak.Â
Hasan Al Bashri memberikan nasehat yang sama kepada setiap orang, "Beristighfarlah kepada Allah". Salah seorang murid Hasan Al Bashri bertanya kepada Beliau karena banyak orang yang mengadukan macam-macam permasalahannya dan Beliau memerintahkan mereka semua untuk beristighfar. Kemudian setelah itu Hasan Al Bashri membacakan surat Nuh di atas.
Istighfar! Menjadi seruan yang sama. Seruan yang dilakukan oleh Nabi Hud kepada kaumnya, sebagaimana termaktub di dalam surat Hud ayat 52,
Dan (Hud berkata), "Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa." [Surat Hud 52]
Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya bahwa; Nabi Hud menganjurkan kaumnya untuk beristighfar, karena dengan istighfar itu dosa-dosa yang telah lalu dapat dihapuskan, dan hendaknyalah mereka bertobat dari dosa-dosa tersebut di masa mendatangnya. Barang siapa yang menyandang sifat ini, niscaya Allah akan memudahkan jalan rezekinya dan semua urusannya, dan Allah akan selalu memeliharanya.