Anggaran merupakan rencana yang dinyatakan dalam bentuk angka secara sistematis, meliputi semua aktivitas sebuah bisnis untuk masa periode tertentu. Setidaknya ada empat sistem anggaran, yakni:
Sistem tradisional; yakni sistem yang digunakan untuk menyusun anggaran berdasarkan pengeluarannya. Misalnya adalah perusahaan manufaktur dengan anggaran yang susunannya terdiri dari anggaran produksi, bahan baku, tenaga kerja (BOP), modal, piutang, dan anggaran kas.
Kedua adalah sistem anggaran hasil karya; yakni sistem angaran yang disusun berdasarkan target. Di sini, penyusun telah memperhitungkan biaya pengeluaran secara khusus seperti pengadaan bahan baku, sewa gedung, dan gaji karyawan.
Ketiga adalah sistem anggaran planning programming budgeting system (PPBS); yakni sistem anggaran yang biasanya diterapkan oleh perusahaan modern, seperti penyusunan APBN oleh pemerintah. Sistem ini berorientasi pada program untuk membantu direksi membuat kebijakan terkait alokasi sumber dana bedasarkan skala prioritas yang ada. Singkatnya, ia adalah sistem terpadu yang digunakan untuk mencapai tujuan atau realisasi program yang telah ditetapkan.
Keempat adalah sistem anggaran zero based budgeting (ZBB); yakni sistem yang disusun berdasarkan sasaran dengan mengacu kepada manajemen. Ia juga merupakan pengembangan dari sistem PPBS.
Pengujian dalam Aspek Finansial
Pengujian aspek finansial dalam sebuah studi kelayakan bisnis dapat dilakukan dengan menghitung Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Profitability Index (PI), Internal Rate of Return (IRR), Average Rate of Return (ARR), dan Break Event Point (BEP).
Pengujian penting dilakukan guna mengukur keberhasilan usaha melalui penghitungan manfaat dan biaya yang dikeluarkan, kemudian dibandingkan dengan perkiraan pendapatan agar dapat diketahui apakah kelak proyek bisa berkembang atau justru mengalami kerugian.
Sekilas tentang Investasi
Tiga komponen umum dalam investasi adalah biaya pra investasi, pembelian aktiva tetap, dan biaya operasional. Biaya pra investasi terdiri dari biaya iklan, perizinan, pembuatan studi kelayakan bisnis. Biaya pembelian aktiva tetap perusahaan terdiri dari tanah, teknologi, inventasis, dan peralatan lainnya yang sifatnya tidak akan habis karena dirawat dan disusutkan dari HPP (nilai pembelian). Adapun biaya operasional, atau yang biasa disebut juga biaya modal kerja terdiri dari biaya listrik dan air, pemeliharaan, gaji karyawan, dan kebutuhan rutin lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H