Selain itu, perlu ditentukan pula jenis perencanaan yang hendak disusun. Pertama adalah berdasarkan jangka waktu, yakni jangka panjang, menengah, dan pendek. Kedua berdasarkan tingkat manajemen, yakni tingkat strategis, teknis, dan operasional.
Dalam perencanaan ini pula, manajemen haruslah menyusun program kerja ke depan. Hal ini untuk menentukan langkah apa yang selanjutkan akan ditempuh ketika suatu program telah selesai. Adapun teknik penyusunan program kerja dalam rangka operasionalisasi perencanaan jangka pendek dan optimalisasi sumber daya organisasi, antara lain:
- APP (analisis persoalan potensial)
- PKT (pola kerja terpadu)
- Gantt Chart dan Gantt Milestone Chart
- PIP (performance improvement planning)
- PERT (program evaluation and review technique)
Organizing (Pengorganisasian)
Ada empat bentuk organisasi yang umum digunakan oleh setiap manajemen perusahaan, yakni:
- Organisasi garis (lini), yaitu bentuk organisasi yang paling sederhana. Jumlah karyawannya sedikit dan memiliki organisasi yang kecil.
- Organisasi fungsional (staf), yang dibentuk dengan fungsi masing-masing kelompok dalam menjalani tugas yang dimiliki.
- Organisasi gabungan yang merupakan pengembangan organisasi garis. Dalam pengambilan keputusan, dibutuhkan staf yang dapat memberi nasehat sebelum pengambilan keputusan tersebut.
- Organisasi matriks, biasanya struktur ini digunakan pada organisasi yang memiliki pekerjaan yang relatif besar, dengan permasalahan yang cukup komplek. Dalam struktur organisasi ini, bawahan bisa memiliki atasan yang lebih dari satu orang atasan, sehingga mereka di bawah dua jalur wewenang, dengan kata lain mempunyai dua rantai perintah, yang satu bersifat vertikal, dan yang lainnya horizontal.
Penggunaan bentuk organisasi di atas, baik garis, fungsional, gabungan, ataupun matriks hendaklah mengacu pada asas organisasi. Di antara asas organisasi adalah departemenisasi, pembagian kerja, pelimpahan wewenang, dan koordinasi. Juga organisasi perlu memperhatikan asas rentang kendali, jenjang organisasi, dan fleksibilitas. Hal ini dimaksudkan untuk penyederhanaan dinamika yang perlu dilalui sehingga pengambilan keputusan di tingkat operasional atau pelaksanaan program dapat berlangsung secara cepat dan tepat.
Rentang kendali adalah hal yang perlu diperhatikan terkait bawahan yang jika jumlahnya semakin banyak maka rentang kendali semakin tidak efisien. Lalu jenjang organisasi yang berkaitan dengan semakin tingginya jenjang organisasi maka komunikasinya juga semakin sulit. Juga fleksibilitas, di mana organisasi yang dipilih tentu harus cukup fleksibel agar mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Langkah pengorganisasian yang perlu dilalui berupa perincian pekerjaan, pembagian beban kerja, penetapan mekanisme kerja, dll. Dari sini, manajemen dapat mengkombinasikan pekerjaan anggota dan mengukur efektivitas kerja organisasi untuk ditingkatkan.
Actuating (Penggerakan)
Dalam sebuah manajemen, diperlukan aksi atau penggerakan untuk merealisasikan rencana programnya. Di antara fungsi dari penggerakan tersebut adalah untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain, serta memelihara dan memupuk kesetiaan pada organisasi. Selain itu aksi juga berfungsi sebagai daya terima atau tolak terhadap suatu hal, dalam rangka menanamkan rasa tanggung jawab seseorang terhadap kewajibannya.
Manajemen, di bawah pimpinan seorang manajer juga harus memperhatikan etika manajemen, yakni standar prilaku yang memandunya dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Secara umum, etika seorang manajerial ada tiga:
- Perilaku terhadap organisasi.
- Perilaku terhadap karyawan.
- Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya.
Controlling (Pengendalian atau Pengawasan)