Mohon tunggu...
Muhammad Sulthon S.K
Muhammad Sulthon S.K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jadilah pribadi yang hebat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kualitas Udara Buruk di Jakarta Timbulkan Masalah Kesehatan

7 Agustus 2023   23:24 Diperbarui: 8 Agustus 2023   10:52 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: detik.com

Polusi udara di Jakarta kembali menjadi perbincangan publik yang membuat gedung-gedung tertutup dengan "kabut" polusi. Buruknya kualitas udara berimbas pada kesehatan masyarakat Jakarta terutama bagian pernapasan, hal ini diakibatkan karena peningkatan emisi dari hasil pembakaran kendaraan pribadi atau umum.

Dilansir dari laman IQair, kualitas udara di Jakarta per tanggal 8 Agustus 2023 berada pada tingkat yang tidak sehat khususnya bagi kelompok sensitif dengan indeks kualitas udara 107 QS dan penilaian polutan utama PM 2.5, yaitu ukuran partikel udara lebih kecil dari 2,5 mikrometer.

Lebih lanjut, IQair menyebutkan Jakarta menempati posisi keempat sebagai kota yang mempunyai kualitas udara tidak sehat, jika dilihat dari peta yang dimuat IQair terlihat Jakarta berwarna orange Sedangkan pada peringkat pertama diisi oleh Dubai, Uni Emirat Arab dengan indeks penilaian kualitas udara 154.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan bahwa Aktivitas warga pasca pandemi covide 19  menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta. Karena kelonggaran protokol kesehatan membuat perusahaan kembali memberlakukan sistem Work Form Office (WFO), sehingga aktivitas pekerja melonjak signifikan.

Sehubungan akan hal itu, Sigit Reliantoro selaku Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mengatakan polusi kendaraan menyumbangsihkan 70% yang memperburuk kualitas udara dan sumbangsih lainnya berasal dari industri serta berbagai macam pembakaran.

Tak heran Jakarta dinilai mempunyai kualitas udara yang buruk, karena mengingat Jakarta merupakan pusat perkantoran bagi para pekerja yang berada di wilayah Jabodetabek. Jakarta menjadi penopang kehidupan setiap masyarakatnya untuk melanjutkan hidup. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah pekerja di Jakarta mencapai 5,25 Juta orang periode tahun 2022.

Polusi udara yang tidak bersahabat perlu diwaspadai bagi beberapa orang dengan masalah pernapasan karena dapat memperburuk masalah tersebut. Bahkan bisa menyebabkan kematian. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 7 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat menghirup paparan partikel dari udara yang buruk.

Beberapa masalah kesehatan jangka panjang dapat dirasakan bagi seseorang yang terus menghirup udara tidak sehat, seperti kanker paru-paru, infeksi saluran pernafasan, penyakit jantung, dan stroke. Tentunya, permasalahan ini harus menjadi fokus pemerintah untuk menekan jumlah emisi dari hasil pembakaran kendaraan dan industri. Karena jika tidak dianggap serius akan mengakibatkan masalah  bagi kehidupan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun