Mohon tunggu...
Cakcoksiregar
Cakcoksiregar Mohon Tunggu... -

OneDream / Fb : sultanucoksulaiman InstagramTwitter : Sultan Ucok

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sama-sama tahu

1 Agustus 2016   15:05 Diperbarui: 1 Agustus 2016   15:16 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Manusia memang diciptakan oleh tuhan dengan berbagai karakter dan sifat masing-masing. Banyak hal yang diketahui oleh seorang manusia tetapi tidak diketahui oleh manusia yang lain, begitulah tuhan menciptakan akal manusia.

Tuhan sendiri tidak pernah menciptakan makhluk hidup dengan tidak ada maksud dan tujuan tertentu. Banyak manusia yang menganggap hal baik bagi dirinya tetapi belum tentu benar bagi tuhan-nya, tetapi banyak juga manusia yang manganggap hal buruk baginya tetapi belum tentu itu salah bagi tuhan-nya. Dari sinilah manusia bisa menggambarkan betapa ia harus mengembalikan segala urusan-nya kepada penciptanya.

Terkadang manusia tidak bisa menjaga dirinya dari hal baik maupun buruk. Banyak manusia baik tetapi terjebak dengan hal yang buruk, begitupun manusia buruk yang harus terbawa arus dengan keburukannya. Dari dua hal tersebut manusia bisa mengambil pelajaran penting bagaimana seharusnya menyikapi kehidupan. Jangan sampai mangambil tindakan baik yang banyak merugikan manusia baik, seperti halnya ber-demo didepan kantor DPR RI dengan berbagai kerucuhan, tujuannya baik tetapi lebih banyak merugikan orang baik yang tidak tahu dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Tetapi lebih hina lagi manusia yang berbuat buruk dan banyak merugikan manusia baik maupun buruk, tidak bermaksud baik serta merugikan banyak manusia baik dan buruk serta hal-hal baik pun terseret menjadi buruk karna-nya, seperti peristiwa pem-boman yang terjadi di World Trade Center (WTC) Amerika Serikat, peristiwa ini bertujuan buruk serta banyak merugikan manusia baik maupun buruk serta hal yang baik terseret menjadi hal yang sangat buruk karenanya.

Tuhan tidak pernah memaksa hambanya untuk menyembahnya tetapi pada hakikatnya hambanya lah yang harus senantiasa mamaksa dirinya untuk berhadap menyambah sang Ilahi. Hidup adalah pilihan bagi sesosok hamba, pilihan apakah yang harus dipilih oleh hambamya?, apakah memilih sebuah jabatan adalah sebuah pilihan? Atau memilih kekayaan serta kemewahan adalah sebuah pilihan?. Semua itu tidak benar, Allah menciptakan hambanya untuk memilih mana yang baik dan buruk bagi dirinya dan orang disekitarnya.

Dari sebuah pilihan tersebut manusia terpaksa akan berbuat baik bagi diri sendiri bahkan orang lain di sekitarnya. Dari sinilah sebuah komitmen manusia terhadap sang Ilahi tercipta. Bagi sesosok baik mau atau tidak mau ia harus menyalurkan kebaikannya terhadap khalayak masyarakat, sebaliknya bagi sesosok buruk mau atau tidak mau ia harus melepaskan keburukannya demi menjadi sebuah sosok yang baik serta bersosok baik bagi khalayak masyarakat.

Seutuhnya, manusia harus memilih kebaikan dibandingkan orang baik dan keburukan terlebih orang buruk. Itulah sebuah kalimat yang pantas untuk membuktikan bahwa hidup adalah sebuah pilihan. Selebihnya, manusia memang diciptakan berbeda-beda dengan apa yang telah ditetapkan oleh tuhannya. Tetapi, semutlaknya, manusia sama-sama tahu bahwa Allah adalah yang menentukan sebuah kebaikan dan keburukan. Dan hanya padanya-lah kita menyembah. OneDream

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun