Mohon tunggu...
Sultan Sulaiman
Sultan Sulaiman Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Buruh Negara

Huruf-huruf yang tak pernah selesai/www.daengraja.com/sulaiman.putra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menjadi Unlimited

22 Desember 2014   19:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:42 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sini, di Negeri Serambi Madinah, saya belajar menjejaki masa depan...

Awal saya di sini, tiga tahun lalu. Menemukan warung internet masih sulit. Harus berkendara ke sekitar kampus. Jika beruntung, kita bisa berselancar di dunia maya, membuka surel, update informasi, mengirim tulisan ke media massa. Beruntung, karena kerap jaringan internat ngadat, kadang pula mati lampu. Soal mati lampu ini, Gorontalo sampai saat ini memang masih langganan mati lampu, walau itensitasnya sudah mulai berkurang.

Sejak setahun lalu, saya memutuskan membeli modem, namun berinternet dengan modem jelas sangat bergantung paket data. Soal paket data ini, harus diakui masih relatif mahal, untuk saya yang berkantong tipis. Sarana wifi gratis di kantor-kantor atau di beberapa area publik yang sudah mulai dibangun pemerintah jelas membantu. Informasi menjadi kebutuhan di era kita sekarang.

Era-Informasi

Sekarang, kita telah berhijrah dari era industri ke era informasi. Itu kata Robert T. Kiyosaki. Karakter masyarakat informasi jelas berbeda dengan masyarakat industri. Masyarakat informasi bergerak dinamis dan akses informasi merupakan sesuatu yang urgen, sudah seperti makan-minum yang selalu harus diasup setiap hari. Di era ini, kita membutuhkan beberapa jenis kecerdasan agar bisa survive: kecerdasan akademik, kecerdasan profesional, dan kecerdasan finansial. Untuk tiga aspek itu, akses informasi melalui internet merupakan sarana efektif yang dapat digunakan buat mengembangkannya.

Yang akan saya lakukan jika mendapat paket unlimited gratis dari Indosat:

Saat ini, saya dan istri sedang fokus mengembangkan kecerdasan finansial kami. Menjadi “orang gajian” di masa sekarang semakin tak berdaya. Kebutuhan harian merangsek mengalahkan limit gaji bulanan. Kami butuh sarana finansial lain untuk mengamankan isi dapur. Istri mulai belajar berjualan, memesan barang secara online lalu menjualnya kembali. Saya belajar menulis artikel, cerpen, opini, lalu mengirimkannya ke media massa. Hanya saja, tentu semuanya bergantung pada akses informasi yang tak setiap saat bisa kami miliki.

Semua terasa berat, ketika istri secara sadar akhirnya memilih tidak lagi bekerja untuk fokus mendidik anak. Pilihan itu, jelas memaksa saya harus bisa memastikan segala kebutuhan keluarga terpenuhi. Tapi, memang tak mudah. Tulisan-tulisan yang dikirim ke media massa, banyak yang ditolak dibanding diterima.

Istri saya, secara sadar membaca persoalan pelik ini. Jadi setahun terakhir ini, dia bekerja dari rumah. Memesan kerudung, pakaian, tas, sepatu, dan segala yang mungkin dijajakan. Ya! Dengan akses internet, aktivitas rumahan jadi menyenangkan bagi mereka yang total jadi Ibu Rumah Tangga (IRT). Dengan internet, istri bisa berselancar mengunjungi situs penjualan online, membandingkan harga, memesan barang, menunggu kiriman datang, lalu menjajakannya. Biasanya dijual langsung ke tetangga, juga disebar ke situs jual-beli online skala lokal, atau lewat facebook. Saya melihat, itu aktivitas mencari uang yang menyenangkan, karena tak harus pergi pagi pulang sore demi mendapat rupiah. Ya! Memang, internet penawar dari segala ketidakmungkinan. Kita bisa berinteraksi dengan banyak khalayak di segala penjuru tanpa harus kemana-mana. Segalanya jadi nelangsa, jika pesanan barang membludak namun stok sudah habis. Stok bisa dipesan dengan akses internet sementara paket data sudah raib. Mau isi pulsa, kantong dompet menipis. Di sinilah dukanya, andai ada paket unlimited gratis, tentu segalanya lebih mudah.

Saya kerap tak bisa berbuat banyakketika sudah deadline tulisan, sementara harus wara-wiri mencari tambahan referensi. Surga referensi tentu adanya di internet, sama si Mbah Google. Sering juga sudah deadline tapi tidak bisa mengirimkannya. Jadi, saya berharap bisa mendap akses internet gratis untuk hidup yang lebih mudah, untuk hidup yang unlimited. Hidup unlimited bagi saya adalah dengan mengalahkan ketidaktahuan. Internet memberikan akses pengetahuan tak terbatas. Internet surga pengetahuan yang menjadi jalan terang menuju kehidupan keluarga yang lebih baik, bahagia, dan berkualitas. Semoga!

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun