Memasuki awal tahun 2025, perekonomian Indonesia berada pada fase yang menarik untuk diamati. Setelah melalui dinamika yang kompleks sepanjang 2024, data terkini menunjukkan adanya potensi pemulihan yang terus berlanjut, meskipun tantangan global tetap mengintai.
Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur menjadi indikator penting untuk mencerminkan kondisi sektor manufaktur. Pada Desember 2024, PMI berhasil mencapai level 51,2, masuk ke zona ekspansi setelah beberapa bulan sebelumnya berada dalam zona kontraksi. Ini menunjukkan peningkatan aktivitas manufaktur yang menjadi tanda positif bagi perekonomian nasional.
Sementara itu, stabilitas harga juga menjadi sorotan. Inflasi year-on-year (yoy) pada Desember 2024 tercatat di angka 1,57%, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada di level 106,80. Setelah mencatat deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024, inflasi sepanjang paruh kedua tahun tersebut tetap terkendali dalam rentang target Bank Indonesia, yakni 2,5% ±1%. Hal ini menjadi faktor penting dalam menjaga daya beli masyarakat.
Namun, risiko tetap ada. Meskipun survei menunjukkan bahwa probabilitas Indonesia mengalami resesi pada 2024-2025 sangat kecil, yakni hanya sekitar 3%, tantangan dari dinamika ekonomi global tidak bisa diabaikan. Kenaikan suku bunga global, volatilitas pasar, dan ketidakpastian geopolitik dapat memengaruhi stabilitas perekonomian nasional.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 4,95% (yoy) pada triwulan III-2024, Indonesia menunjukkan ketahanan yang cukup baik. Namun, untuk menjaga momentum ini, diperlukan kebijakan yang konsisten dalam mendorong investasi, memperkuat ekspor, dan meningkatkan produktivitas sektor manufaktur.
Pada awal 2025 ini, perekonomian Indonesia berada pada jalur pemulihan, tetapi tetap memerlukan kewaspadaan untuk mengantisipasi risiko global yang dapat memengaruhi kondisi domestik. Dengan manajemen risiko yang baik dan fokus pada pembangunan ekonomi yang inklusif, Indonesia memiliki peluang besar untuk tumbuh lebih kuat di tahun mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H