Mohon tunggu...
sultansaladin
sultansaladin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ekonomi Indonesia Awal 2025: Antara Pemulihan dan kewaspadaan

9 Januari 2025   18:22 Diperbarui: 9 Januari 2025   18:22 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Memasuki awal tahun 2025, perekonomian Indonesia berada pada fase yang menarik untuk diamati. Setelah melalui dinamika yang kompleks sepanjang 2024, data terkini menunjukkan adanya potensi pemulihan yang terus berlanjut, meskipun tantangan global tetap mengintai.

Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur menjadi indikator penting untuk mencerminkan kondisi sektor manufaktur. Pada Desember 2024, PMI berhasil mencapai level 51,2, masuk ke zona ekspansi setelah beberapa bulan sebelumnya berada dalam zona kontraksi. Ini menunjukkan peningkatan aktivitas manufaktur yang menjadi tanda positif bagi perekonomian nasional.

Sementara itu, stabilitas harga juga menjadi sorotan. Inflasi year-on-year (yoy) pada Desember 2024 tercatat di angka 1,57%, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada di level 106,80. Setelah mencatat deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024, inflasi sepanjang paruh kedua tahun tersebut tetap terkendali dalam rentang target Bank Indonesia, yakni 2,5% ±1%. Hal ini menjadi faktor penting dalam menjaga daya beli masyarakat.

Namun, risiko tetap ada. Meskipun survei menunjukkan bahwa probabilitas Indonesia mengalami resesi pada 2024-2025 sangat kecil, yakni hanya sekitar 3%, tantangan dari dinamika ekonomi global tidak bisa diabaikan. Kenaikan suku bunga global, volatilitas pasar, dan ketidakpastian geopolitik dapat memengaruhi stabilitas perekonomian nasional.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 4,95% (yoy) pada triwulan III-2024, Indonesia menunjukkan ketahanan yang cukup baik. Namun, untuk menjaga momentum ini, diperlukan kebijakan yang konsisten dalam mendorong investasi, memperkuat ekspor, dan meningkatkan produktivitas sektor manufaktur.

Pada awal 2025 ini, perekonomian Indonesia berada pada jalur pemulihan, tetapi tetap memerlukan kewaspadaan untuk mengantisipasi risiko global yang dapat memengaruhi kondisi domestik. Dengan manajemen risiko yang baik dan fokus pada pembangunan ekonomi yang inklusif, Indonesia memiliki peluang besar untuk tumbuh lebih kuat di tahun mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun