Mohon tunggu...
sultan rahajaan
sultan rahajaan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Jelaga Luka

9 September 2018   10:27 Diperbarui: 9 September 2018   10:35 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Jiwa yang terbakar gelora
serupa bara padamkan asmara loka
cintaku telah mengudara
namun apalah daya lika menganga.
Hembusan sang bayu mulai menggelitik tubuhku
desir angin mulai mengetuk pintu pikiran
porak-porandakan segala kenagan.


Hancur sudah seluruh hatiku,
rindu datang serupa angin
yang menjelma sebagai bongkahan rindu
yang tak jua menemukan titik temu.
lantas bagaimna dengan rindu yang sedang membuncah ini
bagaimana dengan harapan yang terjebak dalam lubang ini.

Dalam lelap maupun sadar,
aku masih bisa memimpikanmu
kata orang, yang abadi itu kata-kata,
maka kuabadikan engkau sebagai puisi
akar kehilangan yang tak kunjung kembali.

Malang, 09, September, 2018.


@___snbr | #snbr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun