Hembusan sang bayu mulai menggelitik tubuh ini,
dikesunyian malam,
angin kencang mulai menerpa otakku,
memporak-porandakan pikiranku,
Pagi merekah rindu membuncah
seakan otak tak kuasa berontak.
terkadang, rindu itu ambigu.
Seketika, semua yang ada di dekatku
menjelma sebagai dirimu,
sesekali kutemui sesuatu yang riuh dalam hening,
apakah itu ?
yakni, Â rindu yang menjelma sebagi dirimu.
Malang, 24, Agustus, 2017
@___snbr | #snbr
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!