Mohon tunggu...
sultan rahajaan
sultan rahajaan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Program BK dalam Keseluruhan Program di Sekolah

26 Maret 2018   03:15 Diperbarui: 26 Maret 2018   04:07 2819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan pribadi. Lebih lanjut tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam mencapai: 

(a) Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan, 

(b) Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat, 

(c) Hidup bersama dengan individu-individu lain,

(d) Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan demikian peserta didik dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberi sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat umumnya Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, peserta didik harus mendapatkan kesempatan untuk:

(1) mengenal dan melaksanakan tujuan  hidupnya serta merumuskan rencana hidup yang didasarkan atas tujuan itu.
(2) mengenal dan memahami kebutuhannya secara realistis
(3) mengenal dan menanggulangi kesulitan-kesulitan sendiri
(4) mengenal dan mengem- bangkan kemampuannya secara optimal
(5) menggunakan kemampuannya untuk kepentingan pribadi dan untuk kepentingan umum dalam kehidupan bersama
(6) menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan di dalam lingkungannya
(7) mengembangkan segala yang dimilikinya secara tepat dan teratur, sesuai dengan tugas perkembangannya sampai batas optimal.

Beranjak dari pemikiran diatas, maka program Bimbingan konseling memiliki tempat yang strategis dalam pengembangan diri peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah serta tujuan pendidikan nasional secara umum. Untuk itu, kegiatan pengembangan diri yang telah berjalan selama ini perlu ditata ulang, sebab selama ini pengembangan diri lebih dimasudkan sebagai kegiatan ektra kurikuler saja. Sedangkan pelayanan BK tidak mendapat tempat dalam pengembangan diri.

Ada 2 opsi dalam kaitannya dengan pengembangan diri yang pertama, bila porsi pengembangan diri ekuevalen dengan 2 jam pelajaran maka 1 jam pelajaran digunakan untuk Bimbingan konseling sedangkan 1 jam pelajaran untuk kegiatan ektra kurikuler. Kedua, karena keterbatasan guru BK dengan rasio siswa yang diasuh maka guru BK mengambil tiap minggu 1 kelas selama jam efektif pengembangan diri dengan ekuevalen 2 jam pelajaran, maka tiap minggu ada 2 kelas yang mendapat pelayanan BK selama 2 jam pelajaran.

Dengan cara ini maka BK punya perhatian khususn untuk mengembangkan siswa yang memiliki potensi bakat yang diluar pikiran kita. Karena kebanyakan siswa itu mereka mempunyai bakat yang tersembunyi akan tetapi mereka ragu untung mengembangkannya karena mereka tidak arah dan tujuan yang jelas dari bakat mereka sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun