UMKM adalah bisnis yang paling terbuka dan paling sederhana, sehingga siapa pun bisa menjalani meski dengan modal secukupnya. Manajemen bisnisnya pun luwes yang membuatnya sangat lentur dalam menopang perekonomian di sektor riil. Di sinilah UMKM menjadi katalisator dalam menyediakan kesempatan kerja dengan menopang tersedianya lapangan kerja karena model bisnisnya yang padat karya.
Kemampuan UMKM untuk menopang perekonomian Indonesia selama ini juga berasal dari kepercayaan warga bahwa UMKM mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Meningkatnya pendapatan ini berdampak pada peningkatan investasi di daerah pinggiran kota atau di pedesaan seperti bisnis kuliner, hotel atau akomodasi, transportasi, dan model bisnis pendukungnya. Bisnis-bisnis yang baru tumbuh ini menjadi titik awal mobilitas investasi di pedesaan sekaligus wadah bagi tumbuhnya kemampuan untuk berwiraswasta.
Sampai di titik ini, UMKM memberikan kontribusi dalam mendorong aktivitas ekonomi menjadi lebih produktif dan bisa menghasilkan pendapatan. Dengan pendapatan yang tinggi masyarakat bisa terhindar dari jerat kemiskinan. Dengan memberi dampak  ekosistem UMKM di sekitar lokasi industri, PT GNI sama sekali tidak menciptakan kantong-kantong kemiskinan baru di lokasi bisnisnya. Sebaliknya, PT GNI justru membawa berkah dengan merangsang munculnya usaha-usaha kecil yang laris dalam mengisi pundi-pundi keuangan masyarakat.
Semangat memberdayakan UMKM yang dijunjung PT GNI selama ini juga  selaras dengan tujuan SDGs dengan menghidupkan UMKM di wilayah smelter, PT GNI bisa memenuhi tujuan pada poin pertama SDGs, yaitu "tanpa kemiskinan". PT GNI membuktikan dengan UMKM yang terus tumbuh kemiskinan bisa dihindari karena masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang layak dari bisnis mereka sendiri.
Selain mendorong terbentuknya ekosistem UMKM di sekitar perusahaan, PT Gunbuster Nickel Industry juga melakukan penguatan pada sektor Industri Kecil Menengah (IKM) melalui CSR. Hingga sekarang PT GNI memiliki dua usaha binaan yang terus difasilitasi kemajuannya sebagai komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dan menjadi salah satu bagian penting untuk mendorong perekonomian masyarakat, khususnya pada wilayah sekitar industri.
Pertama, kelompok UMKM Abon Bandeng melalui CSR perusahaan Biduk Umpan (Bina Produk UMKM Pangan) sebagai program pembinaan pada pelaku usaha produk olahan ikan bandeng di Desa Bungintimbe, Petasia Timur, Morowali Utara. Para pelaku usaha difasilitasi dengan sarana dan prasarana berupa penyediaan alat produksi, pelatihan dan pendampingan, hingga perluasan penjualan produk. Head of Corporate Communication PT GNI, Mellysa Tanoyo menjelaskan, program CSR Biduk Umpan merupakan salah satu program yang dibuat untuk mendorong pelaku UMKM untuk bisa naik kelas, dengan meningkatkan kualitas dan memperluas pasar.
Kedua, Kelompok Menjahit Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Bunta, atau Kelompok Menjahit Desa Bunta melalui program CSR Peri Berkarya, Penjahit Mandiri Berkah Masyarakat Jaya. Program ini memberikan pelatihan menjahit guna meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Program CSR Peri Berkarya dari PT GNI juga memberikan pelatihan vokasi menjahit, bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar. Selain itu, perusahaan memberikan pendampingan pelatihan manajemen keuangan hingga monitoring. PT GNI akan terus memfasilitasi Kelompok Menjahit Desa Bunta dengan memberikan sejumlah alat dan mesin jahit untuk membantu kegiatan operasional pengadaan seragam perusahaan.
Kelompok penjahit ini diharapkan mampu menghasilkan hingga ratusan pakaian per bulan, mulai dari seragam PDH (pakaian dinas harian), blouse hingga kemeja batik. Program Peri Berkarya ini merupakan bentuk stimulus PT GNI kepada masyarakat lingkar industri untuk meningkatkan keterampilan dan jiwa kewirausahaannya sehingga dapat mendorong kemandirian mereka dalam peningkatan kapasitas ekonominya.
Untuk menghadapi kendala pencatatan dan pembukuan keuangan serta optimalisasi pemasaran, PT GNI berinisiatif memberikan edukasi pengelolaan keuangan kepada UMKM binaannya. Pelatihan ini begitu strategis karena pengetahuan dan kemampuan dalam pengelolaan keuangan yang baik adalah kunci keberhasilan bisnis. Karena itulah dalam pelatihan ini, para peserta diorientasikan untuk memahami teori dan praktik pengelolaan laporan keuangan bagi UMKM.
PT Gunbuster Nickel Industry telah memahami kesulitan yang saat ini dihadapi oleh para Kelompok Binaan CSR. Melalui pelatihan ini, kemampuan dan kapasitas UMKM binaan PT GNI dalam pengelolaan keuangan akan semakin baik untuk pengembangan usaha mereka, sehingga bisa eksis dan terus bersaing dalam pasar yang berubah dengan cepat. Dampak jangka panjangnya tidak sekadar berkontribusi pada pertumbuhan individu bisnis di sekitar lingkar industri, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan.