Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pentingnya Jaga Data Pribadi Sebagai Aset Berharga Diri Sendiri

5 Juli 2024   09:06 Diperbarui: 5 Juli 2024   09:16 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kegiatan transaksi daring yang membutuhkan akses data pribadi  (Sumber: Bisnis.com)

Di era digital saat ini, data pribadi menjadi aset berharga yang perlu dijaga dengan ketat. Serangan siber dan pelanggaran data semakin sering terjadi, dan kepercayaan terhadap kemampuan pemerintah serta perusahaan dalam melindungi data seringkali diragukan.

Kondisi inilah yang membuat perlindungan data pribadi kini menjadi isu krusial di Indonesia, terutama setelah  peretasan terhadap Pusat Data Nasional (PDN) yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Peretasan terhadap PDN ini adalah bukti nyata bahwa sistem keamanan yang seharusnya kokoh bisa saja ditembus.

Insiden peretasan ini menimbulkan kekhawatiran mendalam tentang keamanan informasi pribadi warga negara yang memicu pertanyaan mengenai komitmen pemerintah dalam menjaga kerahasiaan data. Meskipun Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP) telah diberlakukan, pelaksanaan dan efektivitasnya dalam melindungi data pribadi masih jauh dari optimal. 

Akibatnya, tanggung jawab untuk melindungi data pribadi kini semakin bergeser dari kewajiban negara menjadi kewajiban individu warga negara. Pentingnya jaga data menjadi kunci utama dalam melindungi diri dari ancaman kejahatan siber.

Kegagalan pemerintah dalam mengamankan data negara mencerminkan berbagai kelemahan dalam sistem keamanan siber yang ada. Peretasan terhadap PDN menunjukkan bahwa infrastruktur teknologi informasi yang seharusnya menjadi benteng terakhir perlindungan data ternyata rentan terhadap serangan. 

Hal ini mencerminkan kurangnya investasi dalam teknologi keamanan, kelemahan dalam kebijakan keamanan siber, serta kurangnya kesadaran dan pelatihan di kalangan pegawai yang menangani data sensitif.

Baca juga: PDNS Kejebolan, Jangan Sampai Data Strategis Nasional Diam-diam Berpindah Tangan

Transformasi Tanggung Jawab: Dari Negara ke Individu

Kini, perlindungan data pribadi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau institusi, tetapi juga kewajiban setiap individu. Warga negara harus mengambil langkah proaktif untuk melindungi data pribadi mereka sendiri. Transformasi tanggung jawab ini menuntut setiap individu untuk menjadi lebih sadar dan waspada terhadap berbagai risiko yang ada di dunia maya.

Dalam skema transformasi tanggung jawab tersebut, berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan sebagai upaya untuk melindungi data pribadi kita:  

1. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik

Setiap akun daring pribadi harus dilindungi dengan kata sandi (password) yang kuat dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol yang unik. Gunakan kombinasi ketiganya, yaitu mengombinasikan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol, sehingga sulit ditebak oleh peretas. Kombinasi tersebut harus kuat agar kita bisa terus mengingatnya. 

Gunakanlah kata sandi yang berbeda-beda untuk setiap akun, karena bisa mencegah akses tidak sah jika satu akun dibobol. Penggunaan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun online adalah langkah dasar namun krusial. Selain kombinasi yang unik, mengganti kata sandi secara berkala juga dapat meningkatkan keamanan akun.

2. Aktifkan Otentifikasi Dua Faktor (2FA)

Otentifikasi dua faktor atau 2 langkah akan memberikan lapisan perlindungan tambahan dengan memerlukan verifikasi kedua selain kata sandi, seperti kode yang dikirimkan melalui SMS atau aplikasi otentikasi. Selain kata sandi, kita perlu juga memasukkan kode verifikasi yang dikirim ke perangkat lain, seperti ponsel. Ini membuat peretas lebih sulit untuk mengakses akun meskipun mereka berhasil mencuri password.

3. Hati-hati dalam Membagikan Informasi Pribadi

Jangan main-main dengan informasi pribadi seperti nomor KTP, nomor kartu kredit, dan detail rekening bank. Data-data pribadi kita yang tersimpan di balik dokumen tersebut memuat integritas dan privasi kita sehingga harus dijaga dengan ketat. 

Jangan sembarang membaginya. Berhati-hatilah, dan pastikan informasi tersebut hanya diberikan melalui  saluran yang aman dan terpercaya. Pentingnya jaga data dalam situasi ini tidak bisa diabaikan.

4. Perbarui Perangkat Lunak Secara Berkala

Penting untuk melakukan pembaruan perangkat lunak secara berkala demi menutup celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh peretas. Pastikan sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak keamanan selalu diperbarui. Perangkat lunak yang dibiarkan sampai usang adalah celah yang sering dimanfaatkan oleh peretas. Pembaruan perangkat lunak secara berkala sangat efektif untuk menutup kerentanan yang bisa dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

5. Waspadai Phishing dan Penipuan Online

Phishing adalah metode umum yang digunakan peretas untuk mencuri data pribadi. Melalui email atau pesan palsu yang tampak sah, mereka mencoba mengelabui pengguna untuk memberikan informasi sensitif. Jangan mudah terpengaruh oleh email atau pesan yang mencurigakan yang meminta informasi pribadi atau menawarkan hadiah-hadiah yang menarik. Biasakan untuk selalu verifikasi sumber pesan sebelum memberikan informasi apa pun. Jangan klik tautan yang mencurigakan!

Ilustrasi kegiatan transaksi daring yang membutuhkan akses data pribadi  (Sumber: Bisnis.com)
Ilustrasi kegiatan transaksi daring yang membutuhkan akses data pribadi  (Sumber: Bisnis.com)

Lima langkah tersebut merupakan bentuk partisipasi kita sebagai individu untuk melindungi data diri kita sendiri dalam melawan kejahatan berbasis data online. Di dalam negara yang memiliki sistem pengaman data yang lemah, kita wajib untuk selalu waspada dan lebih berhati-hati dalam aktivitas daring sehingga mengurangi risiko terkena serangan siber. 

Untuk itu, kita juga perlu terus belajar dan memperbarui pengetahuan dan keterampilan pribadi dalam mengimplementasikan langkah-langkah pengamanan data pribadi yang tepat.

Pentingnya Jaga Data

Dalam konteks ini, pentingnya jaga data menjadi kunci utama dalam melindungi diri dari ancaman kejahatan siber. Keamanan data bukan hanya tentang teknologi canggih atau protokol ketat, tetapi juga tentang kesadaran dan perilaku sehari-hari. 

Memahami risiko yang ada dan mengambil langkah-langkah sederhana namun efektif dapat sangat membantu dalam melindungi informasi pribadi. Sehingga, sadar atau tidak, kita sebagai individu memiliki peran besar dalam menjaga data pribadi kita masing-masing.

Dengan kata lain, perlindungan data pribadi yang efektif sangat bergantung pada tindakan individu. Kesadaran dan kebiasaan baik dalam menjaga data pribadi menjadi benteng pertama melawan serangan siber. Pentingnya jaga data bukan hanya menjadi tanggung jawab institusi, tetapi juga setiap individu melalui peran aktif dalam melindungi informasi pribadi masing-masing.

Pentingnya jaga data juga memerlukan kolaborasi antara individu, pemerintah, dan perusahaan teknologi meski saat ini kemampuan negara dalam melindungi data sedang bermasalah. Setelah kasus peretasan PDN, negara harus terus memperbaiki kebijakan keamanan siber dan memastikan implementasinya berjalan dengan baik. 

Perusahaan teknologi perlu menyediakan alat dan layanan yang aman serta mendidik pengguna tentang praktik keamanan terbaik. Sementara itu, kita sebagai individu juga harus terus meningkatkan literasi digital dan tetap waspada terhadap ancaman yang ada.

Ilustrasi menjaga kerahasiaan data pribadi dari ancaman kejahatan di dunia maya (Sumber: Kompas.com)
Ilustrasi menjaga kerahasiaan data pribadi dari ancaman kejahatan di dunia maya (Sumber: Kompas.com)

Transformasi perlindungan data pribadi dari kewajiban negara menjadi tanggung jawab individu adalah refleksi dari kebutuhan mendesak untuk menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks. Meskipun negara harus tetap bertanggung jawab untuk menciptakan kerangka hukum dan infrastruktur yang memadai, kita sebagai warga negara juga harus mengambil peran aktif dalam melindungi data pribadi kita sendiri. 

Situasi ini menggarisbawahi pentingnya jaga data sebagai tanggung jawab individu untuk melindungi privasi data pribadi dari ancaman pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dengan langkah-langkah proaktif dan kolaborasi yang baik, kita dapat membangun ekosistem digital yang lebih aman dan terpercaya. Pentingnya jaga data jangan sampai hanya menjadi slogan, tetapi harus diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan digital kita.

Pentingnya jaga data juga tidak boleh diremehkan, karena efektivitas pengamanan pribadi oleh individu adalah kunci dalam menghadapi ancaman keamanan data di dunia digital saat ini.

Depok, 5/7/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun