Anies dengan kemampuan retorikanya yang berada di atas rata-rata pasti akan lebih fasih dalam mengembangkan pesan-pesan kampanyenya. Tujuannya adalah menyampaikan pesan yang selaras dengan kebutuhan dan harapan pemilih. Pengembangan pesan kampanye bisa dilakukan dengan menyusun program dan kebijakan yang menjawab isu-isu penting yang ditemukan dalam survei, dan menyampaikannya secara efektif melalui berbagai saluran komunikasi. Misalnya, Anies Baswedan akan menekankan kebijakan pendidikan dan penataan kota dalam kampanyenya untuk menarik pemilih yang peduli dengan isu-isu tersebut.
Elektabilitas Anies Baswedan yang tinggi ini juga bisa diimplementasikan dengan membangun jaringan dan aliansi politik dengan tujuan memperluas basis dukungan politik melalui aliansi dengan partai politik, tokoh masyarakat, dan organisasi lokal. Metodenya adalah berkoalisi dengan partai politik yang memiliki basis pemilih kuat, serta bekerja sama dengan tokoh-tokoh berpengaruh dan komunitas lokal.
Bentuk implementasi lainnya terkait elektabilitas Anies Baswedan ini adalah menggalang dukungan masyarakat dan pemanfaatan media sosial. Tujuannya adalah mengaktifkan dukungan akar rumput, menjangkau pemilih muda dan pengguna internet sekaligus membangun relawan kampanye. Strategi ini untuk mengefektifkan mobilisasi dukungan melalui kampanye, diskusi publik, menyebarkan konten kampanye, dan mengajak diskusi tentang isu-isu penting.Â
Langsung klik link ini untuk baca bagian selanjutnya:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H