Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Indahnya Kabaena, Pulau Eksotik di Laut Sulawesi

2 Mei 2024   03:33 Diperbarui: 17 Mei 2024   00:35 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Desa Tangkeno yang dijuluki negeri di awan Kabaena (Sumber: Jelajahsultra.com)


Kalau kalian sempat berwisata di Sulawesi Tenggara, jangan lupa mampir ke Kabaena, sebuah pulau yang indah dengan panorama alam pegunungan dan perbukitan, dengan puncak tertinggi yaitu Gunung Sabampolulo. Pulau Kabaena atau Tokotua adalah salah satu pulau di wilayah Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pulau dengan luas daratan 873 kilometer per segi ini memiliki 6 kecamatan.

Satu-satunya transportasi untuk mencapai pulau ini adalah transportasi laut, yaitu kapal motor, ferry, dan kapal jet. Aksesnya bisa dari pelabuhan Kasipute, Bombana atau Pelabuhan Murhum Baubau. Waktu tempuh dari kedua pelabuhan ini kurang lebih sama, yaitu kurang lebih 4 jam dengan kapal motor atau ferry.

Saya pernah melintasi pulau ini sekitar tahun 2014 dalam rangka tugas kantor. Perjalanan saya ke Pulau Kabaena berangkat dari Pelabuhan Murhum Baubau sekitar jam 12 siang WITA dengan kapal ferry. Tujuan akhir dari perjalanan ini adalah Kasipute, Bombana. Sepanjang melintasi laut Sulawesi Tenggara ini banyak pulau kecil yang bertebaran antara Pulau Butonn hingga Bombana, yang terletak di darata Pulau Sulawesi.

Kehadiran pulau-pulau ini menyajikan pemandangan yang indah di atas hamparan laut yang begitu luas. Beberapa pulau disinggahi oleh kapal ferry karena ada penumpang yang turun dan naik. Ada satu pulau yang kami singgahi sebelum ke Pulau Kabaena. Artinya, rute kapal ferry yang saya tumpangi ini akan mampir di 2 pulau sepanjang perjalanan dari Baubau ke Bombana.

Di pulau pertama kurang lebih ada sekitar 5 orang penumpang yang turun. Dari atas kapal saya merasakan keindahan pulau ini dari rumah-rumah panggung yang menjorok ke laut, dan bangunan masjid di bibir pantai dengan atap dan kubah berwarna biru terang. Pelabuhannya memanjang searah lambung kapal ketika berlabuh.

Ketika kapal mulai ancang-ancang untuk berlabuh, para awak kapal sudah berdiri di bagian haluan dan buritan sambil memegang tali. Ketika badan kapal mulai mendekat ke dermaga, satu persatu tali dilempar ke awak darat yang ada di atas dermaga. Tali itu lalu ditambatkan di pasak yang ada di atas dermaga. Kapal lalu ditarik sehingga merapat dengan sempurna ke sisi dermaga.

Para penumpang yang sudah siap-siap di buritan kapal langsung melompat ke dermaga. Para penumpang yang tinggal dikabin kapal turun menggunakan papan yang dipasang di antara lambung kapal dengan dermaga. Setelah semua penumpang turun kapal langsung meninggalkan dermaga menuju ke laut lepas.

Arus laut yang tenang membuat gerak kapal relatif stabil. Terpaan angin akibat kecepatan kapal membuat kuping terasa ramai sekali. Rambut berserakan ke udara lantaran dipukul angin terus-menerus.

Dari kejauhan terlihat pulau kecil yang dipenuhi dengan tumbuhan berwarna hijau. Semakin dekat, pesona pulau ini semakin kuat, karena lautnya yang biru begitu jernih dan tenang. Perpaduan panorama alam berwarna hijau dengan laut biru menghasilkan keindahan yang tiada tara dari atas kapal. Saya tidak melewatkan kesempatan langka ini untuk mengabadikan momen yang belum tentu akan terulang lagi.

Dari atas buritan kapal, saya dan beberapa penumpang mengikuti irama gerak kapal ketika hendak merapat ke dermaga yang terbuat dari kayu. Pancaran warna biru dari dasar laut membangkitkan rasa kagum yang tiada tara terhadap keindahan alam di pulau ini. Ya, inilah Pulau Kabaena yang saya ceritakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun