Puasa Media Sosial Untuk Meraih Keseimbangan Baru Dalam Hidup
Oleh: Sultani
Apakah Anda siap untuk menantang diri sendiri di bulan puasa ini? Bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menahan godaan media sosial yang selama ini mengikat kita dalam 'puasa' informasi yang berlebihan. Membatasi penggunaan media sosial dapat memberikan ruang untuk refleksi spiritual yang lebih dalam dan memperkuat hubungan interpersonal di tengah kesibukan kita sehari-hari.
Puasa media sosial dapat mengalihkan fokus kepada kegiatan yang lebih bermakna, memperdalam hubungan dengan Allah, dan menemukan kedamaian batin yang sejati. Mari kita jadikan bulan puasa ini sebagai kesempatan emas untuk meraih keseimbangan baru dalam hidup kita.
Sulit untuk menyangkal bahwa media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Salah satu indikasi dari pengaruh media sosial terhadap peradaban modern sekarang adalah ketergantungan untuk aktif di dunia maya yang semakin tinggi.
Ketergantungan manusia terhadap media sosial di dunia yang semakin terkoneksi secara digital, telah mengubah cara berinteraksi dan beraktivitas secara signifikan. Dulu, orang berkumpul di kafe, warung kopi, rumah, sekolah, kantor, atau tempat-tempat umum lainnya untuk bertemu dan berinteraksi secara langsung. Sekarang, kita lebih sering melihat orang-orang yang sibuk dengan ponsel mereka, terhubung dengan dunia maya melalui media sosial. Aktivitas sosial telah dipindahkan dari dunia nyata ke dalam dunia virtual melalui satu akun.
Baca juga:
Media Sosial dan Realitas Politik yang Dilebih-lebihkan
Media sosial bukan lagi sekadar platform untuk berbagi informasi atau berkomunikasi, tetapi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, bahkan menggantikan sebagian besar aktivitas sosial yang dilakukan secara langsung. Dalam berkomunikasi, orang lebih cenderung mengirim pesan singkat atau komentar di platform media sosial daripada melakukan panggilan telepon atau bertatap muka secara langsung.