Teluk Kendari! Bukan Teluk Bayur judul sebuah lagu lawas yang sempat neghits tahun 1980-an. Masyarakat Kendari lebih senang menyebut nama teluk ini sebagai Kendari Beach ketimbang Teluk Kendari.
Kendari Beach merupakan teluk yang berada di tengah-tengah kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Teluk yang membentang di tengah kota ini berbatasan dengan kecamatan Kendari Barat, Mandonga, Poasia, dan Abeli.
Di sekitar Teluk Kendari ini terdapat beragam area untuk publik. Salah satunya adalah Masjid Al Alam yang dibangun tahun 2010. Di sisi timur teluk terdapat Jembatan Teluk Kendari yang menghubungkan wilayah utara dan selatan kota ini. Pemerintahan Kota Kendari telah menjadikan teluk ini sebagai tempat wisata bahari yang menarik di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara ini.
Ramadan merupakan momen terindah yang paling ditunggu di teluk ini, tepatnya saat-saat menunggu waktu berbuka puasa. Selama bulan Ramadan, Teluk Kendari akan menjadi salah satu spot di tengah kota yang paling populer dikunjungi oleh warga.Â
Ketika sore hari warga berbondong-bondong menuju teluk dengan kendaraan bermotor. Mereka berkumpul di tepi teluk yang dibatasi oleh tembok yang memisahkan area air laut dengan daratan.
Kendaraan diparkir di area parkir. Di area berbuka puasa para pedagang kuliner lokal sudah membuka lapak mereka yang berdekatan dengan kursi-kursi yang disusun menghadap ke teluk. Tempat ini biasanya sudah terisi penuh satu jam sebelum buka puasa.
Kendari Beach pada sore hari keindahannya sungguh memukau. Kapal-kapal dan perahu nelayan meluncur dengan gemulai, menari-nari di atas permukaan air laut yang tenang.Â
Sinar matahari sore yang terang mempermainkan warna-warni di atas permukaan air, menciptakan kilauan yang mempesona. Sudut-sudut keemasan menyinari pohon bakau yang menjulang di tepi teluk, menambahkan sentuhan magis pada panorama alam yang menakjubkan.
Baca juga:Â Ngabuburit di Mana? Kalau Saya Cukup Dalam Kenangan Saja