Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hati-hati dengan FOMO! Gejalanya Bisa Picu Maniak Gawai

5 Januari 2024   20:30 Diperbarui: 5 Maret 2024   17:09 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati-hati dengan FOMO! Gejalanya Bisa Picu Maniak Gawai 

Oleh: Sultani

Istilah FOMO sudah sangat familiar bagi masyarakat modern, terutama Generasi Milenial dan Generasi Z yang sangat akrab dengan media sosial.

Istilah ini mengacu pada gejala psikologi seseorang yang tidak ingin kehilangan momen apa pun. Orang-orang yang hidup dengan gejala FOMO biasanya selalu berusaha untuk terlihat gaul dan update. Mereka tidak ingin ketinggalan tren, berita, atau apa pun yang lagi ramai dibicarakan (trending topics).

FOMO adalah singkatan dari Fear Of Missing Out, yang berarti kecemasan jika kehilangan momen atau informasi.

Kecemasan ini merujuk pada ketidaknyamanan yang dirasakan seseorang karena takut akan kehilangan atau melewatkan pengalaman, kegiatan, atau informasi yang sedang terjadi.

FOMO bisa memicu seseorang merasa tertinggal dan berpikir bahwa kehidupan orang lain di media sosial lebih menyenangkan dibanding hidupnya sendiri. Itu sebabnya, mereka berusaha mengikuti tren demi terlihat bahagia dan keren.

Istilah FOMO pertama kali diperkenalkan oleh seorang penulis asal Amerika Serikat, Patrick McGinnis.  Dalam artikel "Social Theory at HBS: McGinnis' Two FOs" (2004) memaparkan tentang fenomena dotcom bubble ketika di kuliah di Harvard Business School tahun 2003. Saat itu Patrick beranggapan bahwa tahun itu merupakan era di mana manusia berada di dalam dotcom bubble yang ditandai dengan teknologi dan internet yang sedang berkembang pesat. Internet dan kemunculan Friendster sebagai media sosial paling top masa itu, membuat Patrick berpikir bahwa teknologi memengaruhi manusia untuk live to the full-set alias tidak ingin kehilangan momen apa pun. Dari sinilah istilah FOMO muncul.

FOMO sering kali terkait dengan penggunaan media sosial dan aktivitas online, di mana seseorang khawatir bahwa keputusan untuk tidak terlibat dalam sesuatu akan membuat mereka kehilangan pengalaman yang seru atau penting.

Rasa takut ketinggalan ini mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik. Karena itulah mereka secara impulsif akan terus menerus mencari validasi lewat unggahan di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun