6 Prinsip Untuk  Menyelaraskan Kesadaran Ekologis dengan Gaya Hidup  Modern
Oleh: Sultani
      Berita tentang cuaca ekstrem atau krisis iklim yang semakin mencekam kehidupan di bumi harus segera direspons dengan tindakan rasional untuk mengurangi dampak kerusakan dari perubahan iklim yang tidak menentu tersebut. Pemanasan global (global warming) atau perubahan iklim yang diikuti dengan bencana hidrometeorologi yang kerap melanda dunia belakangan ini merupakan contoh gangguan yang ditimbulkan oleh alam karena peningkatan suhu bumi yang tidak normal. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, gelombang panas, dan kekeringan merupakan menjadi indikasi gangguan alam yang semakin intens mengancam stabilitas hidup manusia.
       Sebetulnya pemanasan global merupakan fenomena alam normal karena sudah sering terjadi di masa lalu. Bedanya, sekarang ini pemanasan global jauh lebih cepat siklusnya dan tidak dipicu oleh sebab-sebab alamiah. Penyebab non-alamiah dari fenomena pemanasan global sekarang adalah perilaku eksploitatif manusia terhadap alam yang terjadi secara masif di atas permukaan bumi. Salah satu dampak riil dari perilaku tersebut adalah peningkatan suhu di bumi. Peningkatan suhu ini berdampak pada stabilitas iklim, yaitu perubahan iklim secara ekstrem yang memicu terjadinya krisis iklim.
      Pemerintah perlu merancang sebuah model kesadaran agar manusia bisa membatasi diri dalam mengeksplorasi alam dan lingkungan. Itulah kesadaran ekologis. Kesadaran ekologis merupakan sebuah prinsip untuk mengakui seluruh entitas yang ada di alam semesta, baik yang hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan maupun yang nonhayati seperti lingkungan. Kesadaran ekologis mencerminkan moralitas atau perilaku manusia terhadap lingkungan hidup. Bisa juga dibilang semacam etika lingkungan.
      Kesadaran ekologis setiap orang sudah pasti berbeda-beda. Ada yang memandang bahwa manusia sebagai individu di muka bumi dapat melakukan segala yang diinginkan, tanpa memedulikan yang ada di sekitarnya termasuk lingkungan. Ada juga individu yang berpandangan bahwa manusia dan lingkungan hidup sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. Â
Pada dasarnya, kesadaran ekologis tidak sekadar menanamkan pengetahuan kognitif tentang pentingnya lingkungan hidup bagi manusia, akan tetapi mengubah paradigma manusia dalam memandang dan memperlakukan lingkungannya. Dari kesadaran ekologis ini lahir komitmen dan tanggung jawab manusia untuk melestarikan dan merawat lingkungan hidup demi kelangsungan hidup bersama.
gaya hidup yang mengekspresikan sikap respek manusia terhadap alam dan lingkungan hidup. Gaya hidup yang bersandar pada kesadaran ekologis ini merefleksikan peran setiap orang untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah keinginan untuk merusak alam untuk kepentingan apa pun.
Perubahan paradigma ini tercermin dalamGaya hidup ini sudah pasti akan mendukung kelangsungan hidup manusia dan stabilitas alam. Gaya hidup yang berorientasi pada alam ini tidak menyalahi kaidah hidup manusia modern karena sampai kapan pun manusia akan selalu bergantung kepada alam untuk memastikan kelangsungan hidupnya. Manusia modern sekalipun tidak akan bisa hidup jika alam sekitarnya rusak atau binasa.
Gaya hidup modern bisa diselaraskan dengan kesadaran ekologis melalui 6 prinsip berikut ini:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya