      Salah satu tujuan yang diharapkan dari ajang debat cawapres kali ini adalah untuk memetakan kompetensi dan kemampuan para calon terkait 3 hal, yaitu: penguasaan materi, artikulasi gagasan, dan pengendalian emosi. Sudah pasti dari ketiga kandidat ini, peta kompetensi dan kemampuannya sangat variatif baik dari segi usia, pengalaman menjadi pejabat publik, pendidikan, hingga pembawaan karakternya. Hanya satu yang menyamakan ketiganya, yaitu berlatar belakang etnis Jawa.
      Berikut ini Saya akan memaparkan sekilas profil singkat ketiga cawapres berdasarkan senioritas, bukan nomor urut.
#Mahfud MD
      Mahfud MD adalah sosok yang sukses dalam meniti karier politik, pendidikan, agama, dan keluarga. Menjadi Menko Polhukam merupakan jabatan terakhir yang masih disandang ketika menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Jabatan ini sudah dipercayakan oleh Presiden Joko Widodo sejak pertama kali menjadi Presiden RI pada 2014. Sebelum menjadi Menko Polhukam, Mahfud dikenal sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi yang kritis dan tegas dalam menyikapi berbagai problem konstitusi di negara ini. Latar belakang sebagai Doktor dalam bidang Hukum Tata Negara membuat Mahfud menjadi sosok yang mumpuni sebagai Ketua MK.
      Debut menjadi anggota kabinet adalah sebagai Menteri Pertahanan pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tahun 2000-2001. Dalam kabinet yang sama, Mahfud juga sempat menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan HAM pada 2001. Berhenti dari anggota kabinet, pria kelahiran Sampang, Madura ini didapuk untuk menjadi Waketum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa versi  Gus Dur. Dari PKB inilah Mahfud mendapat kepercayaan dari pemilihnya untuk menjadi anggota DPR hingga tahun 2008.
      Perjalanan karier politik yang terbilang mulus ini telah meninggalkan catatan pengalaman yang luar biasa panjang dalam kehidupannya. Pengalaman tersebut telah menjadikan Mahfud sebagai sosok yang paham dan kompeten terhadap prinsip-prinsip mengelola jabatan publik.
      Dalam Pilpres 2024 ini Mahfud mendapat tantangan baru sebagai calon wakil presiden. Tantangan ini akan menguji semua pengalaman dan kompetensi politiknya selama ini yang bisa membuka pintu kemenangan untuk dirinya dan pasangannya Ganjar Pranowo. Keduanya sudah sepakat mengusung visi "Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari". Untuk mewujudkan visi tersebut pasangan ini juga meluncurkan 10 poin misi yang bersandar pada percepatan pembangunan SDM, ekonomi, digitalisasi, SDA, hukum dan HAM, hingga politik luar negeri bebas dan aktif.
      Pria dengan nama lengkap Mohammad Mahfud Mahmodin ini sudah digadang-gadang akan menjadi bintang dalam debat cawapres kali ini. Dengan latar belakang pendidikan dan karier politik yang mumpuni, Mahfud MD pasti sudah jago dalam mempresentasikan visi misi kepemimpinannya ke depan. Bahkan, kebiasaan dirinya mengkritik secara blak-blakan terkait kasus-kasus hukum di negara ini akan menjadi modal baginya untuk "mengunyah" semua soal-soal yang ditanyakan kepadanya.
      Mahfud yang memiliki gaya retorika blak-blakan ini sudah pasti akan menjadi lawan tangguh dua rivalnya dalam sesi debat antarkandidat. Meski menjadi kontestan yang paling sepuh, Mahfud masih memiliki memori yang prima sehingga penguasaan materinya bisa prima. Dari segi pengalaman, usia, dan tingkat kesuksesan, Mahfud MD akan menjadi role model pejabat yang bersih dan berkarakter jujur, yang bisa memicu sentimen positif pemirsa debat nanti. Apakah semua elemen positif yang dimiliki Mahfud ini bisa menjadi keuntungan elektoral yang akan mengangkat elektabilitas dirinya dengan Ganjar kelak? Mari saksikan saja penampilannya dengan pikiran terbuka dan kepala dingin.
