Mohon tunggu...
Sultan Alif Rinaldi
Sultan Alif Rinaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Influencer dalam Mempopulerkan Zero Waste Lifestyle

26 September 2024   20:15 Diperbarui: 26 September 2024   20:20 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia dianggap sebagai salah satu negara penghasil sampah terbanyak di dunia. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2020, Indonesia menghasilkan sekitar 67,8 juta ton sampah setiap tahunnya. Sekitar 15 di antaranya merupakan jenis plastik yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami. Masalah ini semakin diperburuk dengan  konsumsi massal produk produk sekali pakai seperti kantong plastik, botol air, sedotan, dan kemasan makanan. 

Rendahnya tingkat daur ulang dan belum optimalnya pengelolaan sampah di berbagai daerah semakin memperparah keadaan ini, terutama di daerah pedesaan dan kota kecil yang belum memiliki infrastruktur pendukung yang memadai. 

Salah satu tantangan terbesar dalam mengurangi penumpukan sampah di Indonesia adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Meskipun pemisahan sampah merupakan langkah awal yang penting menuju daur ulang dan pengurangan sampah, masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan atau gagal memisahkan sampah organik dan anorganik.

Selain itu, fasilitas pendukung seperti pusat daur ulang dan program pengomposan rumah masih terbatas dan tidak merata di seluruh Indonesia. Tantangan lainnya adalah budaya konsumen yang tertanam di sebagian besar masyarakat. Meski berdampak besar terhadap lingkungan, penggunaan barang sekali pakai dinilai lebih praktis dan ekonomis. 

Sampah plastik khususnya merupakan ancaman besar bagi ekosistem, khususnya lautan, dan plastik yang tidak dapat terurai dengan cepat dapat merusak ekosistem laut, mencemari air, dan mengancam kelangsungan hidup hewan laut. Gaya hidup zero waste menawarkan solusi nyata permasalahan lingkungan hidup di Indonesia.

Prinsip utamanya adalah mengurangi timbulan sampah hingga nol melalui gaya hidup yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Lima prinsip gaya hidup zero waste: reduce, replace, reuse, recycle, dan rot merupakan landasan penting dalam menerapkan gaya hidup ini. Di Indonesia, penerapan gaya hidup ini semakin mendapat perhatian khusus, terutama di kalangan masyarakat yang sadar akan
dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Zero Waste Lifestyle berupaya mengatasi masalah ini dengan pendekatan komprehensif. Prinsip gaya hidup tanpa limbah mencakup lima aspek utama.

1. Reduce : Hindari produk yang menghasilkan limbah, khususnya produk sekali pakai seperti plastik.
2. Replace : Mengurangi konsumsi bahan-bahan yang tidak perlu dan berpotensi menjadi limbah. 3. Reuse : Gunakan kembali barang-barang yang masih dapat digunakan dengan cara diperbaiki atau disumbangkan.
4. Recycle : Mulailah dengan memilah sampah di rumah dan membuat barang baru dari bahan yang dapat didaur ulang seperti kertas, plastik, dan kaca.
5. Rot : Mengolah sampah organik menjadi kompos dan memanfaatkannya untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Masyarakat Indonesia dapat mengatasi permasalahan polusi plastik dan mendorong ekonomi sirkular dengan menerapkan gaya hidup zero waste. Ekonomi sirkular berfokus pada pengembangan produk yang dapat digunakan kembali dan didaur ulang serta dirancang untuk meminimalkan limbah. Dengan cara ini, produk tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang dapat digunakan sekali lalu dibuang, melainkan sebagai sesuatu yang mempunyai nilai jangka panjang.

Perkembangan gaya hidup zero waste di Indonesia tidak terlepas dari peran influencer yang berperan penting dalam menyebarkan informasi dan inspirasi mengenai gaya hidup berkelanjutan tersebut. Di era digital, influencer mempunyai kekuatan untuk mengedukasi dan memotivasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk sadar lingkungan. Influencer yang aktif berupaya mempromosikan gaya hidup nihil sampah di Indonesia antara lain:

1. Tasya Kamila kini dikenal sebagai aktivis lingkungan dan menggunakan platform media sosialnya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan. Setelah memperoleh gelar master dari Universitas Columbia dengan penekanan pada kebijakan lingkungan, Tasya aktif dalam berbagai kampanye lingkungan, termasuk mempromosikan gaya hidup tanpa sampah. Ia kerap membagikan tips sederhana seperti membawa botol air yang dapat digunakan kembali, menghindari kantong plastik, dan mendukung produk ramah lingkungan melalui Instagram dan YouTube.

2. Sazkia Putri (@zero.waste.id), Sazkia merupakan pendiri akun Instagram @zero.waste.id, salah satu komunitas digital terbesar di Indonesia yang fokus pada gerakan gaya hidup zero waste. Melalui platform ini, Saskia memberikan informasi edukasi mengenai gaya hidup berkelanjutan, tips praktis mengurangi sampah plastik, dan mempromosikan produk alternatif ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun