Mohon tunggu...
Sulthan Al Adha
Sulthan Al Adha Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa aktif dan cekatan yang selalu mempelajari hal baru serta menyukai sosial media

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merajut Identitas Malang Melalui Bahasa: Mengenal Dialek dan Identitas Lokal

7 November 2023   01:40 Diperbarui: 7 November 2023   01:48 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Tim Modul Gajayana Mengikuti Kegiatan Refleksi Pengetahuan Tentang Bahasa Daerah Menggunakan Notes

     Tinggal di Malang telah membuka mata saya pada kekayaan bahasa Malang. Setiap hari, penduduk setempat dengan bangga berbicara dalam dialek khas ini, menciptakan ikatan kuat dengan identitas daerah mereka. Bahasa Malang bukan sekadar alat komunikasi, melainkan juga ciri khas yang membedakan Malang dari tempat lain.

     Pada kegiatan kali ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana para mahasiswa PMM 3 tim modul gajayana mengenal bahasa malang, Menguasai bahasa Malang memungkinkan kita untuk lebih mudah berinteraksi dan terlibat dalam budaya lokal. Kita bisa lebih dekat dengan masyarakat setempat, memahami tradisi, dan merasakan kehidupan sehari-hari di Malang. Dan juga dengan mengetahui bahasa Malang akan meningkatkan kemampuan kita untuk berkomunikasi dengan lancar dan bepergian di Malang tanpa kesulitan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melihat adaptabiltas mahasiswa di wilayah Malang.

whatsapp-image-2023-11-06-at-17-53-49-654923c141ed0f326f3cd382.jpeg
whatsapp-image-2023-11-06-at-17-53-49-654923c141ed0f326f3cd382.jpeg

Tim Gajayana Sedang Melakukan Kegiatan Refleksi di Perpustakaan UM
Tim Gajayana Sedang Melakukan Kegiatan Refleksi di Perpustakaan UM

     Karena ketika berkenalan dengan teman-teman baru, saya mendengar bagaimana mereka dengan bangga menggunakan bahasa Malang dalam berbicara sehari-hari. Mereka sering berbagi ungkapan-ungkapan khas yang mencerminkan kekayaan budaya dan sikap positif warga Malang. Saya merasa bahwa bahasa ini tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai cara untuk memperkuat rasa solidaritas dan identitas mereka. Dan juga pada saat dikelas, dosen kuga terkadang menggunakan bahasa malang. Jadi dengan kita belajar memahami bahasa malang, kita dapat dengan mudah untuk memahami penyampaian dari dosen tersebut.

     Selama tnggal di Malang tidak hanya mengajar saya bahasa Malang, tetapi juga mengenalkan kami pada keragaman budaya dan keindahan identitas lokal. Bahasa Malang bukan sekadar alat komunikasi tetapi itu adalah jendela ke dunia budaya dan kehidupan sehari-hari yang penuh warna di Malang.

Tim Gajayana Mendengarkan Penjelasan dari Bu Santi Selaku Dosen Modul Terkait Kegiatan Refleksi 
Tim Gajayana Mendengarkan Penjelasan dari Bu Santi Selaku Dosen Modul Terkait Kegiatan Refleksi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun