Berita tentang SDA yang ditetapkan tersangka oleh KPK karena masalah haji, sebenarnya tidak terlalu membuat kaget bagi saya. Sangat lumrah berdasar penilaian saya pribadi mengenai sistem penyelenggaraan haji di Indonesia yang menurut saya agak aneh.
SDA mungkin hanya meneruskan tradisi penyelenggara yang dulu, yang selama ini walaupun dicurigai banyak mafia disana, tetapi adem-adem saja. Dan SDA jadi aktor pertama yang terbongkar kedoknya.
Niat Ikhlas ibadah umat Islam jelas tidak bisa disalahkan, orang-orang seperti SDA dan temen-temenya (semoga segera terbongkar juga) ini yang harus dibersihkan.
Beberapa sistem penyelenggaraan yang menurut saya kurang masuk akal, misalnya:
- Tabungan haji bertahun -tahun tanpa imbalan bagi si nasabah. (berapa trilyun uang yang terkumpul: apakah tidak ada bunganya ?. Pasti ada, terus siapa yang ambil ?)
- Dana talangan yang digunakan untuk "membeli kursi" telah menyulitkan bagi orang-orang yang sudah "betul-betul mampu" untuk melaksanakan ibadah haji. Dan menjadi ajang rebutan bisnis dengan mengatasnamakan Ibadah.
- BPIH, Akomodasi dan Fasilitas, yang diduga juga banyak penyelewengan. Namun karena masuk katagori ibadah, jadi jarang yang berani protes ?
- dll
Semoga nanti pengganti SDA, akan merevisi beberapa ketentuan Ibadah Haji yang lebih logis dan realistis, tidak merugikan semua pihak terutama Jamaah yang ingin berhaji.
Bagaimana dengan SDA, biar hukum yang berbicara. Dan saya yakin tidak akan lolos dari jerat KPK seperti Anas &Â LHI, semoga ini menjadi intropeksi bagi umat.
Mari singkirkan pemimpin-pemimpin korup yang mengatasnamakan agama dan membodohkan umat demi kepentingan pribadi dan kelompok.
Salam Jokowi YES, Prabowo NO
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI