Mohon tunggu...
Sulistyo Bagaskara
Sulistyo Bagaskara Mohon Tunggu... -

Belajar kejujuran dan menerima fakta. Seorang berlatar Teknik Listrik, tapi suka sejarah, semua sejarah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi "Juru Selamat" Sutarman dan Suhardi?

18 Januari 2015   01:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:55 2806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gonjang -ganjing pemilihan Kapolri masih terus berlanjut. Aktor-aktor  yang terlibat dalam drama ini : JKW, MS, SP, BG, bahkan  merembet Jend. Sutarman dan Komjend. Suhardi. Sip tenan.

Tapi ya inilah politik yang susah dimengerti bagi saya. Intrik -intrik tingkat tinggi yang kadang membuat gemes dan jengkel.  Seperti pengajuan BG yang jadi tersangka, pemberhentian Sutarman yang masih lama  pensiunnya, atau mutasi Suhardi seorang polisi  dikenal bersih dan kooperatif  dengan KPK dan PPATK. Semua ini mengundang kecaman banyak orang, bahkan pendukung fanatik Pak Jokowi sendiri.

Tapi mari kita lihat dari sisi lain :

Jend. Sutarman memang sudah disetujui DPR untuk diberhentikan sebagai Kapolri, dan untuk kepresnya tentunya tetap tergantung Presiden kapan mau dikeluarkan.  Dengan gonjang-ganjing kasus BG banyak pihak berpendapat agar Sutarman tetap Kapolri, sementara  kasus BG berproses. Namun Pak Jokowi tetap memberhentikan dan mengangkat Wakapolri sebagai plt Kapolri. Dan ini justru menyelamatkan bapak  Jendral. Sutarman !.

Mari kita  ingat kisah pengarahan Jend. Sutarman dihadapan petinggi polri  setelah BG dijadikan tersangka. Apa yang terjadi ? Kapolri disoraki  ( huuuuuu .....) oleh para petinggi bawahannya ! Kejadian ini menunjukkan secara defacto Kapolri sudah tidak punya legitimasi dihadapan anak buahnya, titik. Cara jawanya:  WIS ORA DIANGGEP. Tidak terbayang seandainya Jend. Sutarman masih menjabat Kapolri sampai bulan Oktober !.

Bapak Jend.Sutarman, layak berterimakasih kepada Presiden.

Dan kisah mutasinya Komjen Suhardi, kurang lebih sama, seorang dikenal bersih anti korupsi, mempunyai posisi strategis (Kabareskrim), sekarang ditempatkan di Lemhanas. Bapak harus bersyukur karena "DIJAUHKAN" dari gonjang-ganjing ini, sambil menunggu waktu selesainya drama ini, tanpa ikut menjadi aktor langsung di dalamnya. Siapa yang tahu kapan dan dimana durian runtuh ?

Posisi Kapolri masih di awang-awang, para jendral yang punya kesempatan masih boleh berharap banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun