Mohon tunggu...
Sulistyo Joko Indratno
Sulistyo Joko Indratno Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Ketertarikan tentang pendidikan, kesejarahan maupun teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Komunitas Belajar dalam Kurikulum Merdeka

29 November 2023   11:12 Diperbarui: 29 November 2023   11:16 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan di Indonesia saat ini telah berubah dan bergerak menjadi lebih maju. Terutama setelah diterapkannya Kurikulum Merdeka yang telah memberikan keleluasaan dalam mengajar bagi guru dan keleluasaan belajar bagi murid. Paradigma pembelajaran berpusat pada murid telah menjadi ruh dalam Kurikulum Merdeka. Mensikapi keleluasaan guru dalam mengajar maka dibutuhkan semangat untuk berubah dan bergerak menciptakan sesuatu yang baru dalam pengajaran. Disamping itu juga peningkatan kompetensi  guru maupun tenaga pendidik sangat diperlukan. Sehingga guru harus selalu mengembangkan diri dengan berkolaborasi  antar guru, selalu bersinergi dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Semuanya itu tidaklah lain supaya berdampak baik pada hasil belajar murid sehingga mewujudkan murid yang bermartabat sesuai kodratnya.

Komunitas belajar menjadi sarana dalam mengembangkan serta meningkatkan kompetensi guru. Serta komunitas belajar sangat penting dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Mengutip pada laman Direktorat SMP bahwa peran  Komunitas belajar dapat (1) memfasilitasi belajar bersama tentang kurikulum merdeka. Komunitas Belajar ini dapat memfasilitasi para guru dan tenaga kependidikan dalam mempelajari Kurikulum Merdeka. Dengan belajar bersama, diharapkan anggota komunitas akan lebih mudah memahami materi-materi terkait Kurikulum Merdeka. (2) Memfasilitasi diskusi pemecahan masalah sekaligus berbagi praktik baik Kurikulum merdeka. Sebuah Komunitas Belajar sangat tepat jika dimanfaatkan oleh anggotanya untuk berdiskusi dalam memecahkan masalah terkait Kurikulum Merdeka yang sedang dihadapi. Selain itu, para anggotanya juga bisa saling berbagi praktik baik pengimplementasian Kurikulum Merdeka yang telah mereka lakukan di sekolahnya. (3) Memfasilitasi kolaborasi pengembangan perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka. Komunitas Belajar bisa memfasilitasi pengembangan perangkat ajar yang dapat digunakan dan disesuaikan untuk kepentingan pembelajaran seperti alur tujuan pembelajaran, modul ajar, modul projek, bahan ajar dan bahan asesmen. Dengan adanya kolaborasi, anggota komunitas belajar yang belum dapat mengembangkan perangkat ajar secara mandiri bisa lebih terbantu dan juga memperkaya produk-produk yang dihasilkan. (4) Memfasilitasi refleksi pembelajaran rekan sejawat. Refleksi dari implementasi tersebut sangatlah penting untuk mengevaluasi proses dari penerapan Kurikulum Merdeka. Refleksi ini akan memperkaya pengalaman belajar dari anggota Komunitas Belajar.

Dengan demikian Komunitas Belajar menjadi penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang menuntut guru harus aktif mencari informasi dan belajar melalui pendidikan dan  pelatihan serta melalui Paltform Merdeka Mengajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun