Mohon tunggu...
Sulistyawan Dibyo Suwarno
Sulistyawan Dibyo Suwarno Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

citizen jurnalis yang berkantor di rumah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tafsir Politik Terhadap "Klip Action" Jokowi

19 Agustus 2018   11:23 Diperbarui: 21 Agustus 2018   21:25 3227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi gambaran Indonesia adalah negeri yang indah nan hijau permai dengan penduduknya yang ramah2, sama sekali tak tergambar di video opening ini.

Mungkin di sinilah bedanya "pencitraan" kita dengan negara lain. Kita menjual kejujuran dan realita. Jujur bahwa negara kita masih seperti ini adanya.

Jika negara lain berlomba-lomba untuk menunjukkan kondisi negara yang teratur dan rapih, maka di klip ini publik dunia justru disuguhi gambaran bahwa Indonesia adalah negara yang macet. Terutama Jakarta.

Jadi, wahai anda para wisatawan mancanegara, jika berkunjung ke Indonesia siap-siaplah menghadapi kemacetan. Bukan saja karena jumlah kendaraan yang terus bertambah, tetapi juga karena banyaknya aksi massa yang mengganggu lalu lintas.

Menurut riset dari Inrix 2017 Traffic Sorecard yang dilakukan sepanjang 2017 oleh Inrix menemukan bahwa Jakarta sekarang berada di peringkat 12 dalam daftar kota-kota termacet di dunia. Peringkat ini diketahui naik dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 2016 yang menempatkan Jakarta pada posisi 22.

Disebut sebagai kota yang kurang berkembang di luar Eropa dan Amerika Utara, Jakarta bersanding dengan Bangkok, Bogota, Mexico City, Rio de Janeiro, dan São Paulo.

Jakarta sebenarnya, dan kita ketahui, memiliki populasi yang sangat besar, tapi sangat minim jalan dan sistem transportasi.

Kemudian, Jakarta juga kurang penggunaan sistem transportasi cerdas terbaru seperti misalnya optimasi lampu lalu lintas atau jalur yang dinamis.

Sementara itu, berdasarkan lama waktu kemacetan yang dirasakan pengendara di Jakarta, dalam setahun rata-rata mencapai 63 jam dengan porsi 20 persen.

Bukan hanya Jakarta, tetapi di Indonesia. Tercatat ada 10 kota besar dengan kondisi kemacetan parah. Kota lainnya yang juga mengalami kemacetan adalah Bandung ( 46 jam / tahun), Malang (45 jam/tahun ), Yogyakarta (45 jam/tahun ), Padang (45 jam/tahun ) Medan (42 jam/tahun ), Pontianak (40 Jam/tahun ), Surabaya (37 jam/tahun ) , Semarang (37 jam/tahun ) dan Denpasar (30 jam/tahun) .

Kemacetan adalah persoalan laten sosial. Persoalan ini akan terus terjadi selama pengadaan mobil tidak dibatasi. Kemacetan ini tentu saja melahirkan keresahan masyarakat. Selayaknya negara melihat hal ini sebagai persoalan serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun