Upacara Pembukaan Asian Games 2018 pada Minggu (18/8) malam mendapat banyak pujian. Sejumlah pihak bahkan sangat histeris melihat hasil kreasi dari Wisnutama, Addie MS, Eko Supriyanto dll.Â
Secara keseluruhan, upacara pembukaan semalam memang terlihat sangat berbeda. Cukup berkelas. Bukan saja soal karya kolosal, tetapi yang sempat membuat ribuan orang "baper" adalah ditampilkannya klip Presiden "Jokowi" yang beraksi mengendarai Moge layaknya Ethan Hunt dalam film Mission Imposible. Yang belum nonton saksikan di Youtube.
Dari klip tersebut, saya menangkap ada sejumlah pesan yang ingin disampaikan sang kreator. Namun, ada beberapa hal kecil yang bagi saya mengurangi kesempurnaan tayangan tersebut.
Menurut saya, hakekat sebuah Pertunjukan (Show) bukan sekadar hiburan tetapi juga pesan. Pesan adalah isi sementara hiburan adalah bungkus atau kemasan.
Nah, agar pesan dapat sampai ke masyarakat, maka dalam sebuah pertunjukan perlu adanya kemasan yang menarik. Syukur-syukur mewah dan meyakinkan. Tapi kandungan isi tetap tak boleh dilupakan, karena itu terpenting.
Dalam pertunjukan film, pesan dikemas dalam rangkaian adegan melalui potongan-potongan adegan dan sudut-sudut pengambilan gambar.
Untuk film-film luar negeri, pemilihan angle atau sudut-sudut pengambilan gambar ini sangat detail, sehingga potensi kesalahan sangat kecil (meski beberapa juga masih ditemui).
Tapi di Indonesia, kita sering melihat sejumlah sutradara mengabaikan atau luput dari hal-hal kecil dan jusrtru bisa jadi sangat mengganggu penonton.Â
Saya selalu berusaha menyaksikan tayangan sinema secara cermat dari frame ke frame. Agar dapat menangkap pesan yang tampil secara menyeluruh.
Khusus untuk klip Jokowi, yang tampil di Opening Ceremony Asian Games, saya menangkap banyak pesan yang ingin disampaikan kepada publik dunia, khususnya Asia.
Melalui klip tersebut, Jokowi ingin menunjukkan bahwa Indonesia Adalah Negara Macet dengan Perkampungan Miskin dan Gang-gang Sempit.