Mohon tunggu...
Sulistyawan Dibyo Suwarno
Sulistyawan Dibyo Suwarno Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

citizen jurnalis yang berkantor di rumah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jam Malam di Gelanggang Mahasiswa UNY

4 Januari 2010   07:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:38 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era keterbukaan yang penuh dengan iklim kedewasaan seperti sekarang, saya masih tidak bisa memahami dengan kebijakan yang diterapkan oleh lembaga pendidikan di negeri ini. Ketika saya tengok lagi almamatersaya setelah saya tinggalkan sejak tahun 1996 lalu, suasana kampus sudah banyak yang berubah. Kampus bertumbuh semakin elit, dengan bangunan-bangunan baru yang serba luks sementara di gang-gang sekitar kampus sudah rimbun dengan pedagang kaki lima.

Pohon-pohon rindang di dalam kampus yang dulu di kenal dengan Lapangan Pancasila, sudah berubah jadi bangunan beton sementara Gelanggang Mahasiswa Yang dulu berupa bangunan sederhana sekarang berubah nama sebuah gedung berlantai tiga dengan nama Unit Student Centre. Sepintas terlihat sangat mewah. (Maklum gedung masih baru). Tetapi yang tak dapat saya fahami, saya melihat otonomi mahasiswa di kampus ini sudah tak ada lagi. Betapa tidak, gelanggang mahasiswa diawasi seorang satpam dan dikenakan jam malam. Mahasiswa harus pergi dari wahana penggodogan kreativitas itu selepas pukul 21.00.

Saya menterjemahkannya, gak boleh ada kegiatan kreatif lagi selepas pukul 21.00 dikampus. Kebijakan semacam ini sama sekali tak pernah terbayang selintas-pun pada saat saya jadi mahasiswa, tahun 80-an lalu. Justru pada saat kebebasan berkespresi masih sangat sulit di dapat. Tetapi, ketika era berubah kenapa kebijakan ini justru muncul di sebuah PTN yang seharusnya justru mampu menjadi pendorong tumbuhnya iklim kebebasan kreatfitas dan ekspresi mahasiswa. Sungguh, logika saya yang paling sederhana pun tak mampu memahami kebijakan ini. Bagaimana mungkin, daya kreasi mahasiswa dibatasi dengan jam malam ?

Dalam pemahaman saya, Gelanggang Mahasiswa atau Unit Student Centre harus mampu menjadi rumah kedua bagi mahasiswa. Kawasan ini harus bersifat 'homy' dan membuat mahasiswa kerasan berada di dalamnya. Sebab di wahana ini mahasiswa dapat berllatih hal-hal yang tak mereka dapatkan di dunia perkuliahan. Bersosialiasi dengan mahasiswa jurusan lain dan berlatih melakukan hal-hal baru di gelanggang demi bekal masa depan paska kuliah. (Masak pemikiran sangat sederhana seperti ini tak terfahami ?). Memprihatinkan.!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun