Mohon tunggu...
Sulistyan Wijaya
Sulistyan Wijaya Mohon Tunggu... -

Pengelana rimba kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gotong-royong Abad 21 a la Dahlan Iskan

14 Februari 2014   13:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:49 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pudarnya sifat gotong-royong yang ada di tengah masyarakat sekarang ini disayangkan oleh Dahlan Iskan. Demikian ia sampaikan dalam Debat Bernegara Konvensi Partai Demokrat kamis (13/02/2014) di Surabaya.

Dalam debat itu mantan jurnalis kawakan Jawa Pos ini mengkritik habis konsep gotong-royong yang dinilainya tak bisa dikembalikan seperti jaman dulu. ”Gotong- royong itu mudah dipidatokan, tapi bagaimana operasionalisasinya di jaman sekarang? ”, jelas Dahlan.

Sifat gotong-royong sekarang ini memang sudah tidak bisa dipaksakan seperti jaman dahulu. Bila masa lalu gotong-royong selalu lekat dengan orang-orang yang bersama-sama membangun rumah, maka gotong royong jaman sekarang tidak perlu identik dengan hal itu.

Baginya, gotong royong itu terkait dengan “Keruk Nasi” atau Kerukunan Nasional yang mesti didasari kesejahteraan. Karenanya, bekas Dirut PLN itu telah menyiapkan konsepsi gotong-royong Indonesia yang cocok di abad 21.

Ia menambahkan bahwa pola APBN harus bisa merangsang formula gotong-royong abad 21. “Itu akan saya sampaikan kalau saya terpilih menjadi presiden”, tandas Menteri BUMN itu. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun