[caption id="attachment_327226" align="alignleft" width="600" caption="Dahlan Iskan Komitmen Atasi Macet Melalui Kereta Api"][/caption]
Kereta api menjadi salah satu alternatif transportasi yang banyak diminati masyarakat. Selain harganya yang cukup terjangkau, kecepatan yang tinggi dan perjalanan yang terbebas dari kemacetan lalu lintas turut menjadi alasan mengapa orang memilih kereta api sebagai alat transportasi andalan.
Semenjak Dirut PT KAI dijabat Ignasius Jonan dan Kementerian BUMN di bawah Kepemimpinan Dahlan Iskan, sinergitas dan Reformasi mulai berjalan cukup kencang. Mulai dengan penataan sistem penjualan karcis secara online dan mekanisasi system gate-nya, sanggup merubah citra PT. KAI dari bisnis pemerintah yang terkesan ala kadarnya menjadi moda transportasi massal dengan layanan prima.
Dimulai dengan membatasi pembelian tiket melebihi tempat duduk dan tidak ada lagi istilah “kereta api sapu jagat”, kemudian sistem boarding dimana calon penumpang harus sesuai identitas. Hal ini menutup ruang gerak calo terutama saat musim lebaran, hingga kenyamanan yang saat ini lebih terjaga, termasuk kenyamanan penumpang dari gangguan keamanan. Tak hanya itu, di kereta api sekarang dilarang merokok, namun disediakan smooking area di stasiun, serta tak ada lagi pedagang asongan maupun pengamen. Bahkan infrastrukturnya seperti jalur rel semakin diperkuat, seperti dibangunnya jalur rel trans Jawa menjadi double track. Ke depan segera dibangun di Sumatera.
Di Jakarta sendiri, moda transportasi kereta menjadi pilihan favorit. Sekitar 15 juta orang mengandalkan kereta rel listrik commuter line di wilayah Jabodetabek atau sekitar 71,6% dari total penumpang kereta api. Ditambah lagi semenjak harga tiket commuter line murah, hal itu menjadi solusi brilian yang efektif menjawab kebutuhan warga Jakarta atas pentingnya transportasi.
Bayangkan, betapa besar pengaruh perbaikan layanan kereta api terhadap upaya mengurangi kemacetan jalan raya ibukota. PT. KAI sendiri sedari awal memiliki desain untuk sebuah tujuan strategis, yaitu Kereta Api sebagai backbone transportasi pada 2019 yang ditarget mengatasi macet di Jakarta
Hal ini secara otomatis berimbas pada tingkat produktivitas suatu negara, bahkan PT. KAI kini sukses menjalankan transformasi bisnis sehingga pendapatannya meningkat dari Rp. 3 trilyun menjadi Rp. 7 trilyun. Bahkan di tahun 2014 ini ditargetkan keuntungan mencapai Rp. 14 trilyun.
Hal itu menjadi bukti yang tak sebatas harapan semu akan janji penuntasan macet khususnya di Jakarta. Semuanya tentu buah dari kuatnya komitmen Menteri BUMN, Dahlan Iskan untuk melayani bangsa ini. Tak ayal jika Dahlan Iskan tengah digadang menjadi Calon Presiden terkuat Partai Demokrat. Jika saja Dahlan Iskan ditakdirkan memimpin bangsa ini ke depan, komitmen itu sesungguhnya bukan isapan jempol. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H