Mohon tunggu...
Sulistyan Wijaya
Sulistyan Wijaya Mohon Tunggu... -

Pengelana rimba kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money

Dahlan Iskan Minta Batubara Dihentikan Selama 100 Tahun

8 Januari 2014   12:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan meminta para pengusaha batubara untuk menghentikan ekspor batubara selama 1 abad. Alasannya, batubara bisa digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik yang murah dibandingkan dengan bahan bakar minyak (BBM). "Iyalah bagus. harus dicadangkan batubara untuk negara selama 100 tahun," ujar Dahlan di monas seusai senam, Selasa (7/1/2014). Dahlan pun tak ingin jika Indonesia yang makmur, harus mengimpor batubara. Karena itu cadangan batubara di dalam negeri harus diperbesar kapasitasnya. "Masa kita punya batubara terus nanti kita kesulitan batubara. Itu harus dicadangkan batubara untuk negara untuk listrik, minimal 100 tahun," ungkap Dahlan. Dahlan menjelaskan, PT PLN (Persero) sampai saat ini kesulitan mendapatkan batubara. Pasalnya, para pengusaha lebih memilih ekspor, apalagi jika harga batubara di dunia sedang meningkat. "Mereka (pengusaha batubara) nggak mau kirim ke PLN meski kena denda. Nggak apa-apa kena denda karena harga batubara di luar negeri lebih mahal dijual," ucapnya. Hal ini membuktikan kinerja Dahlan punya visi. Kita mesti berpikir ke depan, tidak sekedar untuk saat ini. Kedaulatan energi adalah hal yang strategis, dimana banyak negara maju sadar bahwa kedepan krisis energi tak bisa dihindari.  Kenapa sekarang Negara maju menekan Indonesia untuk mengembangkan energi ramah lingkungan? Karena mereka ingin mengeruk Sumber Daya Minyak, Gas, dan Batu Bara kita demi kepentingan Industri besar mereka. Dahlan adalah Nasionalis sejati, dan pantas memimpin Republik ini. Sumber : Tribunnews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun