Mohon tunggu...
sulis tiyani
sulis tiyani Mohon Tunggu... -

Saya adalah seorang mahasiswi transfer S1 PGSD yang ingin belajar menjadi guru yang baik dan berguna bagi bangsa dan negara.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Harmoni, Struktur/ Bentuk Lagu dan Ekspresi

16 Desember 2010   01:45 Diperbarui: 4 April 2017   18:30 2602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

SULISTIYANI, NIM X7210144, Kelas 5D, Program S1 Transfer PGSD UNS Kampus Kebumen

Ketika seorang penyanyi mengiringi lagunya dengan sebuah gitar, berarti dia mendukung, mengiringi, dan memperkaya melodinya, kita menyebut hal ini sebagai harmonisasi. Harmoni menunjuk pada bagaimana cara akor disusun dan bagaimana akor tersebut mengikuti akor yang lain dalam sebuah lagu. Harmoni juga dapat dikatakan sebagai paduan nada, yakni paduan bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi nadanya dan dibunyikan secara serempak.Akor merupakan gabungan tiga nada (triad) atau lebih yang dibunyikan secara serempak. Triad disusun dengan cara penambahan nada-nada yag dapat saling menggantikan pada suatu tangga nada. Ketentuan membentuk akor (trinada0 yakni nada paling bawah (nada alas) kemudian dipasangkan dengan nada yang ketiga dan kelima pada tangga nada maka terbentuklah akor. Berdasarkan cara pendirian akor, maka akan diperoleh akor-akor dengan karakteristik yang berbeda tergantung intervalnya. Contoh akor (do,mi,sol), (sol,ti,re), (fa,la,do). Berikut kedudukan nada-nada dalam akor: e f gis a b c’ d’ nada kelima c d e f gis a b nada ketiga a b c d e f gis nada alas Susunan nada-nada di atas merupakan akor dasar yang berarti ketentuan membunyikan akor nada alas harus didahulukan. Jika akor dasar dibunyikan terus menerus, maka akan terdengar monoton dan membosankan. Seorang musikus dapat memvariasi akor dengan menyusun kembali akor dengan urutan biasanya yakni dengan cara membalik. Akor yang dibunyikan tidak berdasarkan urutan tangga nada disebut akor balikan (inversi). Berikut susunan nada akor balikan: 5 1 2 1 4 5 3 6 7 5 1 2 1 4 5 3 6 7 Akor dasar Akor balikan

Susunan nada-nada sebuah melodi memberikan pedoman untuk harmonisasi. Beberapa nada dalam melodi biasanya tercakup dalam akor ringan, tetapi tidak selalu sebuah melodi menentukan rangkaian spesifik akor-akor atau progresi yang mengiringinya. Melodi yang sama dapat diharmonisasikan dalam beberapa cara secara musikal. Seorang musikus akan mencoba dan memilih akor-akor yang paling sesuai untuk suasana melodi tertentu. Progresi akor akan memperkaya sebuah melodi dengan adanya penambahan tekanan, kejutan, penahanan, dan penyelesaian.

Pemahaman harmoni dapat dilakukan melalui kegiatan bernyanyi, memainkan alat musik, berlatih menyusun aransemen musik dari tingkat sederhana sampai tingkat lanjut. Penekanan tentang kajian harmoni dapat menggunakan alat musik harmoni yakni alat musik yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi akor yang dikehendaki dan dapat digunakan untuk mengiringi lagu.

Struktur lagu adalah susunan serta hubungan antara unsur musik dalam suatu lagu sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Sebuah lagu terdiri atas satu bait atau beberapa bait. Bait terdiri beberapa kalimat, kalimat terbentuk dari frase, frase terbentuk dari motif, dan motif tersusun dari not. Unsur-unsur tersebut di atas merupakan unsur struktur lagu. Motif diartikan suatu bentuk pola irama dan melodi yang pendek tetapi mempunyai arti. Sepasang motif akan membentuk sebuah frase. Contoh motif pada lagu "Ibu Kita Kartini": Ibu kita Kartini, Putri sejati Contoh frase: Ibu kita Kartini, Putri sejati frase anteseden frase konsekuen Contoh kalimat musik: Ibu kita Kartini, Putri sejati Frase adalah bagian dari kalimat musik seperti halnya bagian kalimat dalam bahasa. Dalam syair lagu, frase menunjukkan ketentuan diucapkan dalam satu tarikan nafas, sehingga diupayakan tidak mengambil nafas pertengahan frase. Sepasang frase membentuk kalimat musik, frase pertama biasanya berhenti pada kadens tidak sempurna yang membutuhkan penyelesaian, frase ini disebut frase anteseden. Frase ke dua berfungsi sebagai penjelas atau penyelesai kalimat musik, frase ini disebut frase konsekuen. Kalimat musik adalah bagian dari lagu yang biasanya terdiri dari 4-8 birama. Kalimat musik yang terbentuk dari sepasang frase dan dua kalimat musik atau lebih akan membentuk lagu.

Ekspresi merupakan ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa tempo, dinamik, dan warna nada dari unsur-unsur pokok musik dalam pengelompokan frase (frasering) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi. Unsur ekspresi dalam musik terdiri dari tempo, dinamik, warna nada, dan cara mempoduksi nada. Tempo adalah kecepatan lagu dan perubahan-perubahan kecepatan lagu. Tempo ada yang lambat, sedang, dan cepat. Beberapa istilah tempo: • Largo : sangat lambat, melebar • Grave : sangat lambat, khidmat • Adagio : lambat (sedikit lebih cepat dari Grave) • Adante : agak lambat (sedikit lebih cepat dari Adagio) • Moderato : sedang (sedikit lebih cepat dari Adante) • Allegreto : cepat sedang • Allegro : cepat • Vivace : dengan hidup • Presto : sangat cepat • Prestissimo : secepat mungkin Tempo yang sama tidak selalu digunakan dalam keseluruhan lagu. Percepatan tempo secara bertahap dapat ditunjukkan dengan menulis accelerando disingkat accel (menjadi lebih cepat) dan perlambatan tempo bertahap ditulis ritardando, disingkat rit (menjadi lebih lambat). Accelerando digabung dengan kemunculan pitch dan volume, peningkatan semangat. Sedangkan ritardando berhubungan dengan pengurangan tekanan dan parasaan untuk mengakhiri. Tempo dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut metronom maelzel. Dinamik adalah tanda untuk menyatakan tingkat volume suara atau keras lunaknya serta perubahan keras lunaknya. Dalam tiap-tiap pemakaian tanda dinamik terdapat bermacam-macam variasi yang disesuaikan dengan corak dan syair lagu yang dinyanyikan. Ada suatu lagu yang seluruhnya dinyanyikan dengan suara lunak, misalnya Syukur. Ada lagu yang seluruhnya dinyanyikan dengan suara keras, misalnya Halo-halo Bandung. Ada juga lagu yang dinyanyikan sebagian lunak dan sebagian keras secara berganti-ganti, misalnya Indonesia Raya. Peningkatan kekerasan bunyi secara bertahap dapat menghasilkan bunyi yang hidup/ terasa bersemangat. Sebaliknya penurunan kekerasan bunyi secara bertahap dapat memberikan kesan ketenangan. Warna nada adalah ciri khas bunyi yang terdengar bermacam-macam yang dihasilkan oleh bahan sumber bunyi yang berbeda-beda dan dihasilkan oleh cara memproduksi nada yang bermacam-macam pula. Ketika sebuah melodi dimainkan oleh suatu instrumen kemudian dimainkan oleh instrumen lain, melodi tersebut mempunyai efek ekspresi yang berbeda karena setiap instrumen mempunyai warna nada sendiri. Sebuah melodi yang dimainkan dengan terompet memiliki warna nada yang berbeda jika dimainkan dengan seruling. Begitu pula jika dimainkan dengan pianika akan menghasilkan warna nada yang berbeda.Produksi pada alat musik dapat dilakukan dengan berbagai cara sehingga menghasilkan warna suara yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan yang membunyikannya. Warna suara gitar yang dipetik pada tempat yang berbeda seperti pada tangkai dawai, di tengah, dan di ujung akan menghasilkan suara yang berbeda-beda. Demikian pula dengan alat musik lain dapat dibunyikan sesuai dengan keinginan pemusik sehingga menghasilkan suara yang dikehendaki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun