SULISTIYANI, NIM X7210144, Kelas 5D, Program S1 Transfer PGSD UNS Kampus Kebumen
Anda tentu sudah tidak asing lagi jika mendengar kata penelitian, yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris : research. Bagi sebagian mahasiswa, terutama mereka yang mengambil program sarjana, penelitian merupakan kegiatan puncak dari studi mereka. Secara umum, penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah. Langkah-langkah penelitian pada umumnya adalah: (1) mengidentifikasi masalah, (2) mengkaji teori yang relevan dengan masalah yang hendak diteliti, (3) menyusun hipotesis, (4) menyusun desain penelitian untuk menguji hipotesis, (5) mengumpulkan data, (6) menganalisis data, (7) menginterpretasikan data dan menarik kesimpulan.
Setiap penelitian selalu menggunakan teori. Teori berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti, sebagai dasar merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen penelitian. Semua peneliti harus berbekal teori agar wawasannya menjadi lebih luas dan dapat menyusun instrumen penelitian yang baik.
Kerlinger (1978) mengemukakan bahwa Theory is a set of interrelated construct (concepts), definitions, and proposition that present a systematic view of phenomena by specifying relations among variables, with purpose of explaining and predicting the phenomena. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara sistematis yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Mark (1963) membedakan adanya 3 macam teori yaitu : (1) teori yang deduktif : memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pemikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan; (2) teori yang induktif : cara menerangkannya adalah dari data ke arah teori, dalam bentuk ekstrim titik pandang yang posivistis ini dijumpai pada kaum behaviorist; (3) teori yang fungsional : disini nampaksuatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, karena jika tidak, maka dia bukanlah suatu teori.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H