Mohon tunggu...
Sulistining Kartini
Sulistining Kartini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyajikan kegiatan-kegiatan selama KKN berlangsung di Desa Sidoraharjo - Kedamean

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pencegahan Stunting, Mahasiswa KKN Unipa Surabaya Berinovasi Puding Daun Kelor

12 Januari 2023   13:24 Diperbarui: 12 Januari 2023   14:01 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama ibu-ibu di Desa Sidoraharjo. Dokpri

Kebutuhan nutrisi bayi tentunya menjadi prioritas utama bagi setiap ibu. Pemberian asupan nutrisi yang kurang tepat, akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan bayi jangka panjang yang bersifat permanen dan sulit untuk diperbaiki. Masalah gizi akan timbul jika antara asupan zat gizi yang dikonsumsi dengan kebutuhan gizi tidak sesuai. Salah satu masalah yang ditimbulkan dari pemberian nutrisi yang kurang tepat adalah stunting.

Stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan hingga tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Kondisi ini terjadi akibat seseorang tidak mendapat asupan gizi dalam jumlah yang tepat dalam waktu yang lama. Jika terus dibiarkan, akan menyebabkan anak kurang berprestasi di sekolah, saat dewasa pun menjadi kurang produktif. Oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat. Berbagai upaya untuk mengatasi masalah gizi telah dilakukan oleh pemeritah salah satunya adalah pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).

Hasil Puding Daun Kelor. Dokpri
Hasil Puding Daun Kelor. Dokpri

Laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) mancatat, pada tahun 2021 sebanyak 24,4% atau 1 dari 4 anak balita Indonesia mengalami stunting. Untuk mencegah terjadinya kasus stunting di Desa Sidoraharjo, mahasiswa KKN Universitas PGRI Adi Buana Surabaya mengadakan sosialisasi mengenai penanganan dan pencegahan stunting dengan inovasi puding daun kelor untuk memperbaiki gizi pada anak.

Kelor merupakan bahan pangan yang kaya akan zat gizi makro dan mikro. Daun kelor memiliki kandungan karbohidrat, protein, zat besi, kalsium, Vitamin C, Vitamin A dan kalium yang tinggi. Kandungan nilai gizi yang tinggi dalam daun kelor dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi pada ibu menyusui dan balita dalam masa pertumbuhan. Selain memiliki manfaat yang banyak dalam memperbaiki gizi, daun kelor juga mudah untuk didapatkan tentunya tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkannya.

Proses praktek memasak puding daun kelor. Dokpri
Proses praktek memasak puding daun kelor. Dokpri

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan pada hari Selasa, 10 Januari 2023 yang menyasar seluruh ibu-ibu RT 04 Desa Sidoraharjo yang tergabung dalam arisan mingguan RT (Rukun Tetangga) yang berlokasikan dirumah Bapak Satuman ketua RT 04. Dalam kegiatan ini turut mengundang salah satu bidan Desa Sidoraharjo yaitu Ibu Nurkhayatin sebagai pemateri tentang stunting. Selain pemaparan materi tentang stunting, dalam sosialisasi yang diadakan mahasiswa KKN ini juga mengadakan demo memasak puding daun kelor yang dilakukan oleh para mahasiswa KKN.

Dengan adanya sosialisasi yang telah dilakukan oleh Mahasiswa KKN Universitas PGRI Adi Buana Surabaya di Desa Sidoraharjo -- Kedamean ini dapat memberikan ide baru bagi ibu-ibu sebagai solusi dalam pencegahan stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun