Mohon tunggu...
Sulistiawati Madonsa
Sulistiawati Madonsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sulistiawati Madonsa 210903502006 Manajemen A

Sulistiawati Madonsa 210903502006 Manajemen A

Selanjutnya

Tutup

Money

Studi Kasus Etika Bisnis Versus Profit, Di manakah Posisiku?

17 Oktober 2021   11:49 Diperbarui: 17 Oktober 2021   12:08 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dosen Pengampuh : M.Ikhwan Maulana H.SE,MHRmmgt

Nama                            : Sulistiawati Madonsa

Nim                               : 210903502006

Kelas                            : Manajemen A

"Studi Kasus Etika Bisnis Versus Profit, Di Manakah Posisiku?"

Jadi pada kasus kali ini saya ditunjuk sebagai presiden direktur, disebuah perusahaan yang bekerja di bidang pertambangan dan energi yang didirikan oleh kakek saya sendiri sejak 50 tahun yang lalu, saya disini untuk menggantikan ayah saya yang mengundurkan diri belum lama ini karena masalah kesehatannya. Walaupun demikian, ayah saya masih tetap terlibat dalam struktur organisasi perusahaan dimana jabatan yang ia pegang sekarang sebagai komisaris direktur bersama 2 paman saya di dewan komisaris.

Seperti pada umumnya sebuah perusahaan keluarga pasti sebagian besar posisinya di struktur organisasi perusahaan akan di isi oleh keluarga dan kerabat sendiri, yah walaupun sebagian besar banyak yang tidak memiliki kompetensi yang cukup baik. Saya sendiri ditugaskan oleh dewan komisaris yaitu paman saya sendiri untuk bisa mencapai sebuah target profit sebesar 300% ditahun pertama jabatan saya, serta mendapat tugas lainnya yaitu memperluas daerah eksplorasi mineral dan tambang ke daerah lain dengan cara pembukaan lahan baru dan juga dengan cara mengakuisi beberapa perusahaan kecil untuk tetap bergabung dengan perusahaan saya.

Namun dan lain hal, ada salah satu perusahaan saya, yaitu perusahaan tambang yang mengkesplorasi mineral didaerah pelosok Kalimantan sering sekali berurusan atau berhubungan dengan masyarakat adat sekitar, aktivis lingkungan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Serta perusahaan saya juga telah berurusan dengan hukum sejak 30 tahun yang lalu. Mereka semua melakukan protes terkait aktivitas eksplorasi dan eksploitasi tambang mineral didaerah tersebut, karena mereka menilai dapat menganggu ekosistem lingkungan, menganggu hak-hak masyarakat adat serta menciptakan pencemaran lingkungan didaerah tersebut.

Nah dari penjelasan mengenai masalah-masalah diatas, ada beberapa pertanyaan yang muncul, yaitu:

  • Hal-hal apa saja yang menjadi permasalahan pada kasus diatas?
  • Apa yang akan saya lakukan pertama kali sebagai seorang presiden direktur mengenai masalah yang dihadapi? Pada satu sisi, ada tekanan dari pihak internal perusahaan yaitu dari dewan direktur yang mana adalah ayah saya sendiri serta dewan komisaris yaitu paman saya sendiri dan disisi lainnya juga ada tekanan dari pihak eksternal terkait aktivitas operasional perusahaan saya, pihak eksternal sendiri yaitu para masyarakat adat, aktivis lingkungan, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Yang menjadi pertanyaanya pihak manakah yang akan saya prioritaskan? Apakah pihak internal ataukah pihak eksternal?
  • Apa solusi yang akan saya tawarkan terkait masalah yang dihadapi?

Baiklah saya akan menjawab mengenai beberapa pertanyaan diatas semampu saya, yaitu :

Masalah yang saya hadapi pada kasus tersebut yaitu masalah internal dan masalah eksternal. Masalah internal ini sendiri yaitu masalah dalam perusahaan dimana saya sendiri dituntut oleh dewan komisaris yaitu paman saya sendiri untuk harus bisa mencapai target profit sebesar 300% ditahun pertama saya bekerja, serta memperluas daerah eksplorasi mineral dan tambang ke beberapa daerah dengan cara melakukan pembukaan lahan baru dan juga mengakuisisi beberapa perusahaan kecil untuk bergabung dengan perusahaan saya serta masalah lainnya yaitu kurangnya tenaga kerja yang kompeten yang tidak lain adalah keluarga saya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun