MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DENGAN BERMAIN BALOK KAYU
Pendidikan adalah usaha sadar terencanakan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam arti luas pendidikan adalah segala bentuk pengalaman belajar yang langsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mengembangkan kemampuan seoptimal mungkin sejak lahir sampai akhir hayat. Dalam arti sempit, pendidikan identik dengan persekolahan dimana pendidikan dulakukan dalam bentuk kegiatan pembelajaran yang terprogram dan rencana secara formal.
Anak adalah asset bagi orang tua dan ditangan orang tualah anak-anak tubuh dan menemukan jalannya. Pendidikan anak usia dini merupakan peletak dasar bagi perkembangan untuk selanjutnya pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, dan dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nanformal atau informal.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal bentuk Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk pendidikan usia dini yang menyediakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Pendidikan dan pembelajaran di TK merupakan suatu usaha upaya untuk membantu meletakan dasar perkembangan semua aspek tumbuh kembang bagi anak sebalum memasuki pendidikan dasar. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat penting untuk menciptakan SDM yang berkualitas.Â
Dalam optimalisasi potensi yang dimiliki anak usia dini melalui berbagai pemberian rangsangan dari orang dewasa dan atau lingkungan sekitar melalui kegiatan pembelajaran yang menarik. Pembelajaran PAUD melalui kegiatan bermain balok sambil belajar bagi anak usia 4 tahun pertama. Pendidikan anak usia dini menekankan pada tiga hal yaitu pendidikan sendiri, masa peka, dan kebebasan. Pada umumnya proses pembelajaran di pendidikan anak usia dini menitikberatkan pada aspek motorik, sementara aspek kognitif jarang dikembangkan padahal aspek kognitif merupakan fondasi pengetahuan anak usia dini.
Selanjutnya berdasarkan Permendiknas No. 58 Tahun 2009 muatan Kurikulum anak usia dini meliputi bidang pengembangan pembiasaan dan kemampuan dasar. Bidang pengembangan pembiasaan meliputi aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama, aspek perkembangan sosial emosional dan kemandirian. Pengembangan kemampuan dasar mencakup kemampuan berbahasa, kognitif, dan psikomotorik.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh anak yaitu bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar. Bermain pada anak merupakan sarana untuk belajar yang menyenangkan, sebab bagi anak bermain dan belajar merupakan suatu kesatuan dan suatu proses yang terus menerus terjadi dalam kehidupannya. Melalui bermain, anak dapat mengorganisasikan berbagai pengalaman dan kemampuan kognitifnya dalam upaya menyusun kembali gagasan-gagasan yang indah. Dengan kata lain, bermain merupakan tahap awal dari proses belajar pada anak yang dialami semua manusia.
Melalui bermain dan berfantasi seseorang dapat memproyeksikan harapan- harapan maupun konflik pribadi. Anak dapat mengeluarkan semua perasaan negatif, seperti pengalaman tidak menyenangkan atau traumatik dan harapan-harapan yang tidak terwujud dalam realita melalui bermain. Bermain adalah kegiatan yang anakanak lakukan sepanjang hari.Â
Piaget mengatakan bermain adalah suatu yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/ kepuasan bagi diri seorang anak. Bagi anak bermain merupakan sesuatu yang menyenangkan, dengan bermain anak akan mengeksolorasi seluruh kemampuannya, hanya bagaimana orang tua atau guru memberikan permainan yang dapat merangsang otak anak dan seluruh aspek perkembangannya dapat berkembang dengan baik, salah satu permainan yang dapat digunakan yakni balok. Kemampuan anak dalam bermain balok dapat terlihat dari anak  sudah bisa menyusun balok dengan berbagai bentuk bangunan dari balok, seperti menara,  jembatan, masjid dan masih banyak lagi bentuk bangunan yang bisa dibuat oleh anak  yang melibatkan kemampuan kognitif anak dalam kratifitas dan imajinasi anak.Â
Kognitif  adalah aspek struktur intelek yang dipergunakan untuk mengetahui sesuatu. Perkembangan kognitif menyangkut perkembangan berfikir dan bagaimana kegiatan berfikir itu bekerja. Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat* Jadi kognitif merupakan bagian intelek yang merujuk pada penerimaan, penafsiran, pemikiran, peringatan, pengkhayalan, pengambilan keputusan, dan penalaran.Â
Dengan kemampuan kognisi inilah individu mampu memberikan respon terhadap kejadian yang terjadi secara internal yaitu kejadian yang datang dari diri anak dan eksternal yang diperoleh dari lingkungann keluarga, sekolah dan lingkungann masyarakat Perkembangan struktur kognitif berlangsung menurut urutan yang sama bagi semua anak. Setiap anak akan mengalami dan melewati setiap tahapan, yang oleh Piaget tahapan ini disebut asimilasi yaitu tahap yang melibatkan penggabungan pengetahuan baru dengan struktur pengetahuan yang sudah ada sebelumnya, akomodasi yaitu tahap perubahan struktur pengetahuan yang sudah ada sebelumnya untuk mengakomodasi hadirnya informasi baru, dan ekuilibrium yaitu tahap penggabungan asimilasi dan akomodasi yaitu membuat anak dapat membentuk schema. Yang merujuk pada representasi pengetahuan umum.