Selagalas, membangun sebuah busnis bukanlah hal yang mudah jika ingin berbinis harus dibarengi dengan kesabaran, usaha, dan  dalam membangun sebuah busnis. Membangun bisnis harus ada perencanaan  yang matang serta tantangna yang harus dilalui.
Sepetri yang dialami oleh ibu Nurhidayah dan bapak Zulmarwi dikelurahan selagalas mataram nusa Tenggara barat.
Bisnis yang dialami oleh ibu Nurhidayah dan bapak zulmarwi meiliki banyak rintangan yaitu salah satunya ketika bapak zulmarwi mengalami sakit selama 6 bulan. Selama beliau sakit pendapatan yang beliau dapatkan semakin berkurang pada saat itu.Â
Kemudian setelah beberapa bulan sakit bapak zulmarwi dikatakan sembuh oleh dokter dan kemudian bapak zulmarwi melalukan kembali bisnisnya yaitu menjadi penjual roti rumahan. Roti tersebut Bernama "Roti Markisa Nurhidayah". Saya bertanya kepada kepada bapak zulmarwi dari mengambil nama produknya tersebut kemudian beliau menjawab "saya mengambil nama roti tersebut dari nama istri saya. Kata bapak zulmarwi sambil tersenyum.
Kemudian saya bertanya kepada ibu nurhidaya "Bagaimana awal ibu menjalani bisnis roti?" kemudian beliau menceritakan awal mula menjalankan bisnis rotinya. "saya menjalani bisnis saya dari seorang mahasiswa yang pernah menyewa dirumah saya. Awalnya saya melihat mahasiswa tersebut sedang memepersiapkan bahan-bahan untuk membuat sebuah kue. Kemudian saya bertanya "Adek mau membuat apa dengan bahan-bahan tersebut. Kemudia mahasiwa itu menjawab "saya mau membuat roti untuk saya jual" kata mahasiswa tersebut.
Keesokan harinnya mahasiswa tersebut memanggil saya dan berkata "Apakah ibu mau saya ajarkan untuk membuat roti?" kata mahasiswa tersebut. Kemudian saya menjawab "saya mau". Kemudian mahasiswa tersebut mengajarkan saya cara membuat sebuah roti. Dari mahasiswa itulah saya mulai menjalankan bisnis saya.
Pada tahun 1987 ibu Nurhidayah dan suaminya mulai membuka usaha roti rumahan. Awalnya ibu Nurhidayah tidak yakin dengan bisnisnya tapi dengan niat dan keteguhan hatinya akhirnya ibu nurhidayah mulai membuka bisnis rotinya. Awalnya ibu Nurhidayah binggung bagaimana cara agar bisnisnya berkembang. Kemudian suami ibu Nurhidayah yaitu bapak Zulmarwi berkata "bagaimana kalau saya menawarkan roti kita kewarung-warung" kata bapak zulmarwi.Â
Kemudian ibu Nurhidayah menjawab " baiklah" kata ibu Nurhidayah. Kemudian bapak zulmarwi mulai menawarkan rotinya ke warung-warung. Dari saat itu roti tersebutmulai dikenal dibeberapa desa yang ada dilombok yaitu didesa, Narmada, Taanjung, Abian tubuh, dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H