Belajar dikelas tentunya sangat menyenangkan karena bisa bersama dengan teman dan guru yang membuat suasana riang gembira dalam belajar. Namun pernahkah sobat pintar terfikir bahwa ternyata suasana menyenangkan dalam belajar dikelas itu tak lepas dari peranan guru yang menerapkan berbagai model-model pembelajaran? Jawabnya adalah ya, peranan guru dalam mengelola kelas, merupakan andil besar dalam pengaturan suasana belajar yang menyenangkan.
Penggunaan Model Pembelajaran oleh seorang pendidik, merupakan inovasi yang mampu menarik perhatian para peserta didik sehingga memperoleh semangat belajar yang lebih besar. Oleh karena itu disini saya akan membahas sedikit tentang metode pembelajaran Mind Mapping untuk kelas bawah tingkat SD.
Penerapan metode pembelajaran Mind Mapping akan menuai sebuah prestasi hasil dari proses belajar anak didik Sekolah Dasar yang menyenangkan dan mendorong anak didik untuk lebih mandiri dalam belajar dan mencapai tingkat keberhasilan dalam prestasi akademiknya. Selain itu, penerapan metode pembelajaran Mind Mapping sudah mencangkup dari adanya karakteristik anak didik kelas rendah, penerapan metode pembelarajan Mind Mapping sangatlah memiliki pegaruh yang luar biasa sangat hebatnya dan positif bagi anak didik.
Metode pembelajaran Mind Mapping adalah salah satu metode pembelajaran yang sistemnya menggunakan sebuah prinsip manajemen otak untuk membuka seluruh kreativitas, potensi, dan kapasitas otak yang masih tersembunyi. Metode pembelajaran Mind Mapping merupakan salah satu metode pembelajaran yang paling banyak manfaatnya. Kontribusinya dalam membantu anak didik dengan secara PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dan berfikir kritis.Â
Model ini Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Pendidik menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Pendidik mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru