Mohon tunggu...
Sulis Nashwa Kirana
Sulis Nashwa Kirana Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik yang belajar nulis

seorang pendidik yang jatuh cinta pada dunia kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahagia dengan Bersyukur

19 April 2024   14:24 Diperbarui: 19 April 2024   14:28 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin banyak sekali diantara kita yang merasa mengalami banyak hal yang tidak menyenangkan dalam hidupnya. Merasa hidupnya banyak masalah, seperti keuangan yang sulit, lingkungan tidak mendukung, merasa sendiri dan banyak lagi hal lainnya. Kemudian ia membandingkan dengan temannya si A, si B yang menurutnya, kehidupannya lebih beruntung dan lebih baik dari dirinya.


Tapi, ketahuilah bahwa kita akan selalu mudah melihat pelangi di atas kepala orang lain dibandingkan dengan melihat pelangi di atas kepala sendiri. Artinya kita selalu lebih mudah melihat kebahagiaan orang lain dan kita akan kesulitan untuk melihat kenikmatan dan kebahagiaan yang kita miliki. Padahal bisa saja situasi yang sedang kita alami adalah impian bagi banyak orang.


Kenapa kita selalu kesulitan melihat kebahagiaan kita sendiri. Salah satu faktor utamanya adalah kita selalu membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita selalu membandingkan apa yang mereka miliki dan pencapaian yang mereka miliki. Jika hal ini terus-terusan terjadi maka sebenarnya kitalah yang akan merugi. Hati dan pikiran menjadi tidak tenang karena merasa hidupnya tidak seenak orang lain. Sehingga merasa hidupnya kok tidak bahagia-bahagia.


Maka dari itu, berhentilah membandingkan apa yang kamu miliki dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Cobalah mulai kita hitung apa yang sudah kita miliki dan berhenti untuk menghitung nikmat yang ada pada orang lain. Dengan menghitung nikmat yang ada pada diri kita maka kita akan lebih banyak bersyukur sehingga kita lupa bagaimana caranya untuk mengeluh dan tentunya hidup kita akan lebih dan lebih bahagia.


Ketahuilah sesungguhnya jika hari ini dirimu masih sehat. Masih bisa makan apa saja yang diinginkan,  bernafas, dan berjalan tanpa alat bantuan. Sesungguhnya kalian adalah orang yang kaya dan beruntung. Karena diluar sana ada banyak orang yang mau menukarkan apa saja yang dimiliki untuk bisa memiliki sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun