Mohon tunggu...
Sulis Giingsul
Sulis Giingsul Mohon Tunggu... profesional -

http://gembiraloka.wordpress.com/ Bekerja sebagai Desainer Interior Menguasai dua bahasa: 1) Bahasa Jawa campur dikit-dikit Indonesia 2) Bahasa Indonesia campur dikit-dikit Inggris

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anjing Tua dan Tuan Tua

10 Februari 2012   13:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:49 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku seekor anjing tua
yang belum rela mati.
Jika aku mati, siapa akan menggantikanku
menjadi penjaga setia kegelisahan Tuan Tua?

Tuan Muda seorang penyair yang suka berpesta.
Ia selalu buru-buru pergi setelah lupa mengingat-ingat
apakah sudah memberi makan aku dan Tuan Tua hari ini.

Aku dan Tuan Tua saling membaca
kami kesepian dan tidak saling bicara
tentang apakah perlu kami bersedih.
Kami hidup berdampingan
tetapi sendiri-sendiri
tetapi saling menjaga.

Kami pasangan pendiam yang serasi.
Aku tahu apa yang paling ia tunggu
Ia tahu aku setuju.

http://sulisgingsu-lisal.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun