1
Kau melemparkan karang kecil jauh ke laut.
“Demikianlah rinduku, selalu jatuh jauh darimu,
tak pernah bisa kaudengar” katamu.
2
Lihatlah!
Ada baju, radio, kulkas, buku-buku, ranjang,
dan foto orang yang sedang sangat kurindukan.
3
Atas ketabahanku malam ini–tidak membangunkan tidurmu,
aku merasa berhak menerima hadiah. Kelak, di seberang sana,
di ujung pulau Jauh, berupa rindu yang dua kali lebih aduh.
4
Demikianlah rindunya, sesenyap sajak tanpa kata-kata.
5
Sejak pernah merindukanmu, ia belum pernah sungguh-sungguh melupakanmu
Sejak pernah mencintaimu, ia belum pernah sungguh-sungguh tak merindukanmu.
6
Cuma ada sedikit yang perlu kubawa:
kenang-kenangan, rindu-rindu, dan mimpi-mimpi
sebagai bekal pergi ke tempat yang tidak kuimpikan
tadi malam.
7
aku tak dua kata itu ada di puisiku.
maka telah kuputuskan untuk melakukan dua hal ini:
kata benci kuganti dengan kata rindu,
kata marah kuganti dengan kata tersenyum
8
aku rindu kau
terlebih ketika ingat kau tersenyum
bisakah kau menuliskan baris-baris berikutnya?
9
cinta lebih ajaib daripada puisi
dan rindu adalah pedih yang paling indah
10
seandainya kelak kau tak dapat memahami buku ini
hitunglah jumlah kata—cinta, rindu, dan kau—
yang kutulis berulang-ulang dengan sengaja
11
Aku melihat air tumpah dari mata
mereka yang masih mengasihi engkau.
_seperti embun di daun yang rindu jatuh