Saat ini museum sering dijumpai oleh banyak orang terutama pada kalangan remaja, museum sering digunakan untuk tempat ngedate, photo instragrameble, dan banyak lagi. Nah, saya tidak akan mengajak teman-teman untuk ngedate ataupun photo di museum, kali ini kita akan membahas mengenai koleksi-koleksi yang ada di museum kota bandung, yaitu museum gedung sate dan museum mandala wangsit.
Museum pertama yang kita bahas adalah Museum GEDUNG SATE. Ada yang pernah ke museum yang satu ini?
Teman-teman yuk kita bahan sejarahnya dulu, Museum Gedung Sate adalah suatu museum yang didirikan untuk menyajikan informasi berkaitan dengan Gedung Sate, mulai dari sejarah, arsitektur, dan lain-lain. Museum ini diresmikan pada tanggal 8 Desember 2017 ini memadukan penyajian informasi menggunakan teknologi digital yang membuat semua informasi mudah dipahami dan menarik bagi masyarakat modern.Â
Gedung Sate merupakan gedung yang menjadi ikon dari Kota Bandung. Disebut sebagai Gedung Sate sebab pada bagian puncak dari gedung tersebut memiliki hiasan menyerupai tusuk sate dengan 6 bulatan yang menancap. Gedung Sate disebut sebagai salah satu gedung bersejarah di Kota Bandung karena sudah ada sejak tahun 1920. Nama gedung tersebut awalnya disebut sebagai Gouvernements Bedrijven. Museum ini terletak di lantai dasar.
Setelah membahas sejarahnya kita aka membahan ada apa saja sih di dalam museum gedung sate ini. Dalam museum tersebut, pengunjung bisa melihat berbagai macam koleksi seni tentang Kota Bandung seperti: Â batu kali, batu gelas, dan baja Swedia yang digunakan sebagai bahan membangun Gedung Sate.
- Yang pertama kita lihat disini ada instalasi perkembangan dari Kota Bandung : Instalasi tersebut menayangkan informasi mengenai sejarah dan foto dari Kota Bandung dari waktu ke waktu. Instalasi ini memuat sejumlah deskripsi mengenai Kota Bandung. Di salah satu sudut, terdapat maket Gedung Sate, dan visual digital pembangunan Gedung Sate.
- Kedua ada kita melihat ada suatu rekaman audio visual mengenai kejadian dan peristiwa bersejarah yang ditampilkan untuk pengunjung, selain itu ada juga 4D Proyeksi, Augmented Reality, Virtual Reality, serta Teater.
- Kita juga ke Ruang Audio Visual, mirip mini theater gitu, di ruang ini kita bisa menonton film tentang sejarah Gedung Sate, bertajuk "7 Pemuda". Film ini berdurasi delapan menit ini menceritakan kisah tujuh pemuda yang melindungi bangunan ini dari serangan penjajah.
- Setelah dari Ruang Audio Visual kita langsung menuju ke Ruang Augmented Reality (AR), Ruangan ini menampilkan animasi orang Belanda, dan para pekerja pembangun Gedung Sate. Saat memasuki ruang ini, kami berfoto untuk mengabadikan momen tersebut.
- Di sebelah ruang AR, ada ruang Virtual Reality (VR), yang mensimulasikan pemandangan di sekitar gedung melalui balon udara
Saatnya untuk menuju ke museum selanjutnya, yaituuu museum mandala wangsit siliwangi.
Sayang sekali di museum ini kita tidak boleh mendokumentasikan semua koleksi jadi kita hanya mendokumentasikan koleksi tertentu saja.
Yuk, bahas sejarahnya!!!
Museum terakhir yang kita kunjungi yaitu bernama Mandala Wangsit Siliwangi. Dahulu, tempat ini pernah dijadikan markas militer dan menjadi sasaran utama serangan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di bawah pimpinan Kapten Raymond Westerling. Museum yang terletak di Jalan Lembong 38, Bandung, ini menyimpan koleksi sisa-sisa perjuangan tentara di masa penjajahan. Terdapat koleksi aneka jenis senjata tradisional, seperti kujang, klewang, pedang bambu, dan keris.Â
Selain itu, ada juga aneka senjata api dengan berbagai ukuran yang digunakan dalam masa peperangan. Awal masuk museum ini kita disuguhi dengan penayangan vidio mengenai perjuangan tentara menumpas gerakan DI/TII di Jawa Barat.Â